Puncak Bulan K3 Subsektor Migas digelar Kementerian ESDM di LEMIGAS, Utamakan Keselamatan Kerja

- 20 Februari 2024, 09:29 WIB
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra, di acara Puncak Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Subsektor Migas Tahun 2024 di Kantor LEMIGAS, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra, di acara Puncak Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Subsektor Migas Tahun 2024 di Kantor LEMIGAS, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

Selain itu, lanjut Mirza, pada rangkaian acara Puncak K3 juga akan dilakukan sosialisasi untuk subsektor migas, termasuk pengumuman pemenang lelang eksploitasi migas pada tahun 2023.

Ditjen Migas ESDM juga mendayagunakan potensi simpanan karbon dalam rangka penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) dan sosialisasikan Peraturan Presiden Nomor 14 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS).

Baca Juga: Kemenkes Tambah Tiga Jenis Vaksin Baru, Targetkan 95 Persen Anak Indonesia Telah Imunisasi Lengkap

Kepala LEMIGAS Kementerian ESDM, Ariana Soemanto menambahkan, acara puncak nasional pada bulan Maret 2024 dan sosialisasi industri migas akan dibuka dan dipimpin oleh Kepala Bagian Umum Perminyakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Seiring dengan itu, pada kesempatan kali ini LEMIGAS akan meresmikan laboratorium baru yaitu Laboratorium Uji Mekanik. Laboratorium ini digunakan untuk menguji kekuatan material dan hasil pengelasan pada instalasi dan peralatan minyak dan gas.

“Kami mendukung keselamatan industri migas dalam negeri. Selain itu juga akan dilakukan uji emisi kendaraan. LEMIGAS telah mendapatkan sertifikasi dan izin untuk melakukan uji emisi. Dengan demikian, kami mendukung upaya pengurangan polusi di Jakarta,” ujarnya.

Baca Juga: Massa Unjuk Rasa Tuntut KPU Kabupaten Lebak Bersumpah Tidak Berlaku Curang

Ia menambahkan, selama acara sosial integrasi industri migas, hasil yang dicapai adalah perhitungan potensi penyimpanan karbon untuk penerapan CCS di Indonesia juga akan disajikan.

"Direktorat Jenderal Teknik Perminyakan dan Lingkungan bekerja sama dengan LEMIGAS telah menyelesaikan penghitungan potensi penyimpanan karbon Indonesia, baik pada akuifer garam maupun pada reservoir minyak dan gas yang sudah habis," jelasnya.

"Jadi, kami akan memiliki angka terbaru tentang potensi karbon penyimpanan pejabat pemerintah, tidak hanya menggunakan angka dari organisasi “eksternal”, nanti akan kami umumkan angka pastinya,” kata Ariana Soemanto.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x