PORTAL LEBAK - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral LEMIGAS turut serta dalam kajian bersama terhadap dua usulan wilayah kerja (WK) atau blok migas, Peri Mahakam dan Sangkar.
Direktur LEMIGAS Ariana Soemanto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu mengatakan, kajian bersama kedua blok migas tersebut dilakukan kontraktor.
Tugas ini terlaksana oleh LEMIGAS berdasarkan kontrak kerja sama (KKKS) dengan LEMIGAS melalui kajian geologi, geofisika, dan reservoir dengan menggunakan game- based (PBE), adalah metodologi terbaik dunia dalam eksplorasi minyak dan gas. Setelah studi selesai, ringkasan kebijakan akan disiapkan untuk pemerintah.
Baca Juga: Meroket Lewati Rata-Rata Global, Investasi Hulu Migas Tahun 2023 Melonjak 13 Persen
"Kami telah melakukan penelitian lempeng tektonik, membangun model permainan sistem perminyakan, membangun model cekungan untuk memahami proses, komposisi dan waktu pembentukan minyak dan gas, memetakan prospek dan prospek, melakukan survei geologi, analisis bahaya dan minyak dan gas perhitungan volume,” ujarnya.
Selain itu, tiga blok migas yang dilelang pada 2022 akhirnya resmi dikelola oleh pemenang lelang setelah kontrak ditandatangani tahun lalu. Dengan demikian, sepanjang tahun 2023 total terdapat 13 blok termasuk 3 blok migas, telah ditandatangani kontrak dengan komitmen eksplorasi resmi sebesar 178,6 juta USD.
Sebanyak 13 blok migas yang ditandatangani dialokasikan di berbagai wilayah Indonesia, yaitu Offshore Northwest Aceh, Bireun Sigli, Offshore Southwest Aceh, Kampar Barat, Jabung Tengah, Beluga, East Natuna, Paus, Bengara I dan Akia.
Baca Juga: Sidak SKK Migas di Sumur Minyak Seleraya Belida, Ini Hasil Temuannya
Lalu ada Bunga, Sangkar, dan Peri Mahakam, ini tiga blok migas yang akan dilelang pada 2022 dan kontraknya akan ditandatangani pada 2023.