Uniknya Penjualan Album KPop, Tampilan Video Musik dan Streaming Ala Korea

- 11 Juli 2022, 17:57 WIB
Contoh penayangan streaming album musik KPop di Korea.
Contoh penayangan streaming album musik KPop di Korea. /Foto: @jakeyarchive/Twitter/

PORTAL LEBAK - Banyak penggemar KPop yang sangat fokus pada streaming dan pembelian album secara massal untuk mendukung artis favorit mereka.

Para penggemar bahkan membuat "pesta streaming" dan mengikuti panduan khusus untuk memastikan jumlah streaming idola mereka semakin meningkat.

Streaming adalah cara aktif bagi penggemar untuk mendukung artis dengan menunjukkan kecintaan mereka pada lagu mereka. Saat kolaborasi penggemar bisa memecahkan rekor.

Baca Juga: Empat Idol KPop Diklaim Netizen 'Gagal' Lakukan Operasi Hidung

Namun, beberapa penggemar khawatir bahwa "budaya streaming" dinilai makin keterlaluan, karena beberapa streaming yang sangat memojokkan penggemar.

Akibatnya, penggemar KPop lainnya merasa perlu meminta maaf secara terbuka, ketika mereka tidak punya waktu menonton streaming rilisan baru artis yang didukung.

Ada satu cara khusus untuk menentukan kesuksesan sebuah lagu, menurut kritikus musik KPop terkemuka.

Baca Juga: Hyoyeon 'Girls Generation' Ungkap Metode Pintar Manajernya, Soal Saat Idola KPop Bertemu di Hotel

Penjualan album adalah cara lain agar penggemar dapat secara aktif mendukung artis favorit mereka.

Dengan banyaknya penggemar yang membeli secara massal hanya agar mereka dapat mengumpulkan semua kartu foto favorit mereka.

Tapi, seperti halnya budaya streaming, hal negatif datang dari perusahaan KPop yang mendorong penggemar untuk membeli begitu banyak album.

Baca Juga: Lagu KPop Diduga Plagiat Ala 'My Teenage Girl' Dapat Hak Cipta Di KOMCA, Soyeon (G)I-DLE Hadapi Reaksi Netizen

Pada bulan Desember 2021, sebuah posting di forum online menjadi viral karena menunjukkan betapa budaya pembelian massal telah menjadi racun.

Postingan viral tersebut merupakan foto album baru NCT Universe yang dibuang di pinggir jalan.

Tidak hanya membuang sampah sembarangan di Korea Selatan, tetapi netizen menyuarakan keprihatinan atas dampak lingkungan ketika album dibuang.

Baca Juga: Al-Qudwah Berkurban Melalui Badan Sosial dan Kemanusiaan Qudwah Care

Beberapa perusahaan hiburan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak album mereka terhadap lingkungan.

Tapi, seperti yang ditunjukkan oleh kritikus musik Jung Min Jae, selama perusahaan mendorong penggemar untuk membeli banyak versi, penggemar tidak akan “tetap rasional dan sadar lingkungan.”

"Media melukiskannya seolah-olah para penggemar gila ini mengeluarkan uang terlalu banyak untuk ratusan album yang sama, merusak lingkungan. Tapi fanhood berasal dari cinta," ujar Jung Min Jae dikutip PortalLebak.com dari Koreaboo.

Baca Juga: Plt Bupati Bogor Berkurban Sapi Limosin Seberat 1 Ton Usai Sholat Idul Adha

"Ketika agensi mengeksploitasi cinta itu dengan semua taktik yang mendorong mereka untuk membeli secara massal, kami tidak dapat mengharapkan para penggemar untuk tetap rasional dan sadar lingkungan," tambahnya.

Tetapi meskipun perusahaan secara teratur menggunakan taktik yang mendorong pengabdian penggemar, menghasilkan lebih banyak penjualan album dan aliran musik yang lebih tinggi.

Jung Min Jae lantas berbagi bahwa ukuran kesuksesan seorang artis sebagian besar tidak relevan dengan metrik tersebut.

Baca Juga: Ini Surat Edaran Baru Perjalanan Covid-19, Mulai Berlaku 17 Juli 2022

Jung Min Jae menjelaskan bahwa tidak seperti budaya media di masa lalu, kita telah menjadi terfragmentasi dalam media yang kita konsumsi.

Platform media sosial mengkurasi feed individu untuk mengakomodasi minat unik setiap orang, artinya setiap orang mengonsumsi media yang berbeda dan mudah untuk membatasi fokus Anda.

Jung Min Jae menunjukkan bahwa bahkan sensasi global BTS tidak memiliki "daya tarik populer" yang sama dengan boy group di masa lalu.

Baca Juga: Rini S Bon Bon Meninggal Dunia, Sejawat Ikuti Prosesi Pemakaman Komedian Senior Ini di TPU Johar Baru

Ini bukan karena kegagalan dari pihak BTS. Tetapi sebaliknya, meskipun kesuksesan BTS memungkinkan nama mereka menjadi lebih umum, “mayoritas orang Korea hanya mendengar tentang “Mentega” karena mereka tidak mengenal lagu-lagu BTS lainnya.

Jadi, secara umum, Jung Min Jae tidak percaya bahwa penjualan CD, penayangan video musik, dan streaming dapat menunjukkan popularitas grup KPop.

"Saya tidak berpikir mereka mencerminkan reaksi masyarakat umum, dalam hal apakah rilis itu populer dan didengarkan secara luas di kalangan massa," kata Jung Min Jae.

Baca Juga: Heboh Temuan Granat di Sukahati Cibinong, Polres Bogor Pastikan Hanya Replika

Sebaliknya, Jung Min Jae berpendapat bahwa metrik lebih baik digunakan untuk menilai dedikasi basis penggemar, yang masih merupakan faktor penting dalam karir grup KPop.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah