Rusia Nyatakan Mobilisasi Pasukan ke Ukraina Selesai, AS Kirim Lebih Banyak Senjata

31 Oktober 2022, 08:00 WIB
Prajurit Ukraina menembak dengan mortir ke arah posisi Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di garis depan di wilayah Mykolaiv, Ukraina 28 Oktober 2022. /Foto: REUTERS/VALENTYN OGIRENKO/

"Tugas yang Anda tetapkan untuk (memobilisasi) 300.000 orang telah selesai."

PORTAL LEBAK - Rusia menegaskan pada akhir pekan lalu, pihaknya sudah memanggil pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina.

Setelah mengerahkan ratusan ribu tentara dalam sebulan dan mengirim lebih seperempat dari mereka ke medan perang setelah kampanye mobilisasi pecah belah Ukraina, pertama sejak Perang Dunia Kedua.

Sementara itu Amerika Serikat, mengumumkan akan mengirim lagi $275 juta bantuan militer ke Ukraina, termasuk senjata, amunisi dan peralatan dari inventaris Pentagon.

Baca Juga: Rusia Gunakan Drone Iran serang Ukraina, AS dan Sekutu Bahas Untuk Protes di PBB

Pusat pertahanan AS itu membawa bantuan militernya ke Ukraina, di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden menjadi lebih dari $18,5 miliar.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan Washington bekerja untuk menyediakan Ukraina kemampuan pertahanan udara yang dibutuhkan.

Amerika Serikat melindungi dengan dua rudal NASAMS anti-pesawat canggih, yang siap untuk dikirimkan ke Ukraina, bulan depan.

Baca Juga: Amerika Serikat Kutuk 'Kejahatan Perang' Usai Serangan Pesawat Tak Berawak Rusia yang Menghantam Kota Kyiv di

Seiring dengan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkapkan dia ragu Moskow sudah selesai memanggil para tentaranya.

"Pasukan Rusia sangat tidak siap dan diperlengkapi, begitu brutal digunakan oleh komando mereka, sehingga memungkinkan kita untuk menganggap bahwa segera Rusia mungkin membutuhkan gelombang baru orang untuk dikirim ke perang," ujar Zelenskiy.

Mobilisasi Pasukan Rusia Selesai

Dorongan mobilisasi yang memecah belah, menyebabkan puluhan ribu orang melarikan diri dari Rusia dan memicu protes publik pertama, terhadap perang.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Wahai Elit Politik, Bersatulah

"Tugas yang Anda tetapkan untuk (memobilisasi) 300.000 orang telah selesai. Tidak ada tindakan lebih lanjut yang direncanakan," kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu kepada Presiden Vladimir Putin pada pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin.

Dia mengatakan, seperti dikutip PortalLebak.com dari Reuters, 82.000 telah dikirim ke zona pertempuran di Ukraina dan sisanya sedang berlatih.

"Terima kasih atas dedikasi mereka terhadap tugas, atas patriotisme mereka, atas tekad kuat mereka untuk membela negara kita, untuk membela Rusia, yang berarti rumah mereka, keluarga mereka, warga negara kita, rakyat kita," papar Vladimir Putin.

Baca Juga: Membuat SIM di Satpas Sim Polres Metro Bekasi, Warga Bisa Latihan Terlebih Dahulu

Shoigu mengungkapkan masalah awal dalam memasok pasukan Rusia yang baru dimobilisasi telah diselesaikan.

Putin mengatakan kesalahan mungkin tidak dapat dihindari karena Rusia tidak melakukan mobilisasi untuk waktu yang lama, tetapi pelajaran telah dipetik.

Mobilisasi yang diperintahkan Putin bulan lalu terjadi, setelah pasukannya mengalami kemunduran besar di medan perang.

Baca Juga: Jembatan Penyeberangan di India Putus, Ratusan Orang Jatuh ke Sungai dan 40 Tewas

Ini merupakan mobilisasi pertama kali dan sebagian besar orang Rusia hadapi dampak langsung dari "operasi militer khusus" yang Putin luncurkan pada Februari 2022.

Lebih dari 2.000 orang ditangkap dalam protes anti-mobilisasi, terutama di beberapa bagian Rusia yang dihuni oleh etnis minoritas.

Mereka mengeluh bahwa mereka menjadi sasaran yang tidak proporsional untuk dikirim ke garis depan medan perang di Ukraina.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Ada Upaya Adu Domba dalam Isu Jokowi Jadi Ketum PDI Perjuangan

Putin memerintahkan pemanggilan itu ketika dia mendukung rencana untuk mencaplok tanah Ukraina.

Barat menggambarkan langkah-langkah itu sebagai eskalasi dalam menanggapi kemunduran medan perang yang menunjukkan Rusia berada di jalur untuk kalah perang.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler