Pemerintah Amerika Serikat Menawarkan Tank Bradley ke Ukraina untuk Melawan Rusia

7 Januari 2023, 12:00 WIB
Tank Bradley Fighting Vehicle milik Angkatan Darat A.S. tengah keluar dari kapal selama operasi Rotasi Atlantic Resolve, di pelabuhan Riga, Latvia, 16 Oktober 2019. /Foto: REUTERS/Ints Kalnins/

Presiden Ukraina Zelenskiy menolak gencatan senjata Rusia sebagai taktik bagi Rusia untuk mengulur waktu agar membawa peralatan dan amunisi.

PORTAL LEBAK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meluncurkan paket bantuan militer terbarunya senilai $3,75 miliar untuk Ukraina dan sekutunya, untuk pertama kali mengirimkan kendaraan tempur Tank Bradley Fighting Vehicle, milik tentara AS.

Itu berakhir seminggu di mana Jerman dan Prancis juga menjanjikan kendaraan lapis baja tank, yang akhirnya memenuhi salah satu permintaan Kyiv.

Permintaan ini paling mendesak dari Ukraina suplai kendaraan lapis baja, untuk mengalahkan tank Rusia dalam pertempuran mekanis di medan perang.

Baca Juga: Ukraina Dapat Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja, Tapi Mereka Minta Tank Berat untuk Melawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang memohon untuk suplai tank Bradley di Washington bulan lalu, dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak perang dimulai.

Zelenskiy mengatakan pada hari Jumat, bahwa apa yang mereka minta (kebutuhan kendaraan lapis baja) "tepat seperti yang dibutuhkan".

Meski demikian, sesaat sebelum gencatan senjata dimulai, roket menghantam sebuah bangunan perumahan di Kramatorsk, dekat garis depan timur.

Baca Juga: Video Viral, Tank TNI Blokade Jalan Lenteng Agung Ratusan Kendaraan Tak Bisa Lewat

Akibat serangan ini merusak 14 rumah, meskipun tidak ada korban jiwa karena banyak orang telah melarikan diri.

"Ini buruk, sangat buruk," kata Oleksnadr (36) di luar sebuah supermarket pada saat serangan itu terjadi.

“Kita perlu menekan mereka, membuat mereka pergi, mungkin lebih banyak sistem pertahanan udara akan membantu. Ini sering terjadi, tidak hanya pada acara-acara perayaan. Setiap hari,” nilainya.

Baca Juga: Pemerintah Ukraina Akui Sebar Hoax, Soal Pilotnya yang Jatuhkan Puluhan Pesawat Rusia Sekali Tempur

Seorang petugas penyelamat tewas dan empat lainnya terluka ketika pasukan Rusia menembaki sebuah pemadam kebakaran di kota Kherson, Ukraina selatan.

Ini terjadi sebelum tenggat waktu gencata senjata sepihak pada Jumat pagi, kata gubernur regional itu. Reuters tidak bisa segera mengkonfirmasi informasi itu.

Perayaan Natal Sebagai Dalih

Presiden Ukraina Zelenskiy menolak gencatan senjata Rusia sebagai taktik bagi Rusia untuk mengulur waktu agar membawa peralatan dan amunisi.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja 2023 Tetap Ada, Sistem Berjalan Normal Cek Polanya

Dia menilai Rusia mengalami kekalahan yang melumpuhkannya di garis depan. Puluhan tentara Rusia tewas dalam satu serangan, selama akhir pekan di Tahun Baru.

Laura Cooper, wakil asisten menteri pertahanan AS yang berfokus pada Rusia dan Ukraina, mengatakan kepada wartawan di Washington pada hari Jumat, bahwa pernyataan Putin tentang gencatan senjata perlu diterima dengan "sebutir garam".

"Ini adalah orang yang sama yang mengatakan dia tidak akan menginvasi Ukraina," tegas Cooper, dikutip PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: BMW Goda Konsumen dengan Rilis Mobil yang Bisa Bicara dan Ubah Warna Seperti Bunglon

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, memulai perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang Ukraina mengungsi.

Dengan senjata dan dukungan keuangan dari Amerika Serikat dan Eropa, Ukraina mengusir Rusia dari beberapa wilayahnya, tetapi pertempuran berkecamuk di timur dan selatan.

Staf Umum militer Ukraina mengatakan tentaranya memukul mundur serangan Rusia berulang kali selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kapal Perang Amerika Serikat AS Berlayar Lewat Selat Taiwan yang Sensitif

Meski demikian, pasukan Rusia tetap fokus pada upaya merebut kota-kota di kawasan Donetsk, Ukraina.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler