Serangan Rudal Tetap Ada di Ukraina Meski Rusia Klaim Lancarkan Gencatan Senjata

- 7 Januari 2023, 06:28 WIB
Seorang prajurit Ukraina menembak dengan howitzer 2A65 Msta-B ke arah pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di garis depan di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 5 Januari 2023.
Seorang prajurit Ukraina menembak dengan howitzer 2A65 Msta-B ke arah pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di garis depan di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 5 Januari 2023. /Foto: REUTERS/Stringer/

"Apa yang ingin mereka capai jika terus menembak? Kami tahu, kami telah belajar untuk tidak memercayai mereka,"

PORTAL LEBAK - Pasukan Rusia dan Ukraina saling menembakkan artileri di garis depan pertempuran di Ukraina pada hari Jumat, 6 Januari 2023.

Ini tetap terjadi setelah Rusia memerintahkan pasukannya untuk berhenti menembak dan mengklaim gencatan senjata sepihak, yang dengan tegas ditolak oleh Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata di Ukraina selama 36 jam, mulai tengah hari pada hari Jumat, untuk merayakan Natal Ortodoks Rusia.

Baca Juga: Ukraina Dapat Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja, Tapi Mereka Minta Tank Berat untuk Melawan Rusia

Ukraina mengatakan tidak memiliki niat untuk menghentikan pertempuran, menolak gencatan senjata yang diklaim sebagai aksi Moskow untuk mengulur waktu untuk memperkuat pasukan yang telah mengalami kekalahan besar pekan ini.

"Gencatan senjata apa? Bisakah kamu mendengar?" kata seorang tentara Ukraina, menggunakan nom de guerre Vyshnya, saat sebuah ledakan terdengar di garis depan dekat Kreminna di timur Ukraina.

"Apa yang ingin mereka capai jika terus menembak? Kami tahu, kami telah belajar untuk tidak memercayai mereka," tegasnya.

Baca Juga: Vladimir Putin Gelegarkan Pidato Tahun Baru dan Serukan Ikut Berperang Kepada Warga Rusia di Ukraina

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x