Kudeta Militer Myanmar, Aung San Suu Kyi Tak Berkutik

- 3 Februari 2021, 03:01 WIB
Seorang tentara menjaga sebuah kuil Hindu di Yangon, Myanmar, selama kunjungan perwira militer senior pada hari Selasa (2/2/2012).
Seorang tentara menjaga sebuah kuil Hindu di Yangon, Myanmar, selama kunjungan perwira militer senior pada hari Selasa (2/2/2012). /Foto: nytimes.com/The New York Times/Max Fisher/

Baca Juga: Shiny Celebi, Jessie dan James Akan Dihapus Dari Game VR Pokemon GO Akhir Februari

Ini terjadi, setelah partai Aung San Suu Kyi menang dalam pemilihan umum pada tahun 2015, dan memimpin pemerintahan. Suu Kyi merupakan penerima Hadiah Nobel Perdamaian atas perlawanannya terhadap junta militer di Myanmar selama bertahun-tahun, dalam statusnya sebagai tahanan rumah.

Perjuangan perebutan kekuasaan antara militer-sipil di Myanmar, terjadi dalam konteks konflik internal selama puluhan tahun. Terdapat isu mengadu domba tentara melawan kelompok etnis dan separatis, termasuk kampanye pembersihan etnis yang dipimpin oleh militer terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Kritik pedas dan tudingan dari berbagai sisi, mempercepat perebutan kekuasaan tingkat tinggi Myanmar, oleh junta militer. Pada akhirnya, hal itu memperburuk kondisi yang bisa memicu pertumpahan darah, yang dapat saja terjadi diantara kedua belah pihak demi kepentingan politik golongan di Myanmar.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah