Saat Barat Perimbangkan bantuan untuk Afghanistan, China dan Pakistan dengan cepat Beri bantuan

- 14 September 2021, 05:00 WIB
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin, China 28 Juli 2021.
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin, China 28 Juli 2021. /Foto: VIA REUTERS/XINHUA/Li Ran/

Beberapa analis mengatakan tertarik dengan kekayaan mineral negara itu, termasuk cadangan besar lithium, komponen kunci untuk kendaraan listrik.

China juga telah menyatakan keprihatinannya tentang militansi yang dapat meluas dari Afghanistan melintasi perbatasannya, yang ingin pemerintah Taliban bantu mengatasinya.

Di luar bantuan kemanusiaan, beberapa ahli dan pejabat di kawasan itu mengatakan Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China yang besar dapat memberi Afghanistan kelangsungan ekonomi jangka panjang.

Baca Juga: Jemput Bola Puskesmas Cibening Adakan Vaksinasi di SMP Al-Ijtihad Desa Cimayang Bogor, 800 Peserta Antusias

Satu kemungkinan adalah Afghanistan bergabung dengan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), bagian utama dari BRI.

Beijing telah menjanjikan lebih dari $60 miliar untuk proyek infrastruktur di Pakistan, sebagian besar dalam bentuk pinjaman.

"Taliban akan menyambut bergabung dengan CPEC, China juga akan sangat senang," kata Rustam Shah Mohmand, mantan duta besar Pakistan untuk Afghanistan.

Baca Juga: Cara dan Link Bantuan Kuota Data Internet Gratis untuk Belajar dari Kemendikbutristek

China belum memberikan komentar apa pun tentang BRI tetapi Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan Beijing siap untuk secara aktif membahas dimulainya kembali kereta barang China-Afghanistan.

China juga sekaligus akan memfasilitasi interaksi Afghanistan dengan dunia luar, terutama aksesnya ke pasokan kemanusiaan.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah