Presiden Vladimir Putin: Rusia dan Korea Utara akan Memperluas Hubungan Bilateral

- 16 Agustus 2022, 08:14 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan penjabat Gubernur wilayah Kirov, Alexander Sokolov, melalui tautan video, di Kremlin Moskow, Rusia 9 Agustus 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan penjabat Gubernur wilayah Kirov, Alexander Sokolov, melalui tautan video, di Kremlin Moskow, Rusia 9 Agustus 2022. /Foto: via REUTERS/SPUTNIK/

PORTAL LEBAK - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa kedua negara akan 'memperluas hubungan bilateral yang komprehensif dan konstruktif dengan upaya bersama'.

Hal ini diungkapkan media pemerintah Pyongyang KCNA yang melaporkan pada hari Senin, 15 Agustus 2022.

Dalam sebuah surat kepada Kim untuk hari pembebasan Korea, Putin mengatakan hubungan yang lebih erat akan menjadi kepentingan kedua negara.

Baca Juga: Ukraina Terus Ditekan Rusia, Tapi Pimpinan NATO Menyatakan Rusia Tidak Boleh Menang

Hubungan ini akan membantu memperkuat keamanan dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur Laut, kata kantor berita Korea Utara KCNA.

Kim juga mengirim surat kepada Putin yang mengatakan persahabatan Rusia-Korea Utara telah terjalin dalam Perang Dunia II sejalan kemenangan atas Jepang, yang telah menduduki semenanjung Korea.

"Kerja sama strategis dan taktis, dukungan dan solidaritas" antara kedua negara telah mencapai tingkat yang baru adalah upaya bersama mereka untuk menggagalkan ancaman dan provokasi dari pasukan militer yang bermusuhan," kata Kim dalam surat itu.

Baca Juga: Kim Jong Un Buat Sistem Partai 'Monolitik', Dia Perkuat Kekuasaannya di Korea Utara

KCNA dilansir PortalLebak.com dari Reuters, tidak mengidentifikasi kekuatan musuh, tetapi biasanya menggunakan istilah itu untuk merujuk pada Amerika Serikat dan sekutunya.

Kim memperkirakan kerja sama antara Rusia dan Korea Utara akan tumbuh berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 2019 ketika dia bertemu dengan Putin.

Korea Utara pada bulan Juli mengakui dua "republik rakyat" yang memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai negara merdeka.

Baca Juga: Juara Umum Lomba Tingkat Pramuka, Ini yang Dilakukan SD Al-Qudwah

Para pejabat meningkatkan prospek pekerja Korea Utara dikirim ke daerah tersebut untuk membantu dalam konstruksi dan tenaga kerja lainnya.

Ukraina, yang menolak invasi Rusia yang digambarkan oleh Moskow sebagai "operasi militer khusus", segera memutuskan hubungan dengan Pyongyang atas tindakan tersebut.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah