Amerika Serikat AS Gelar Latihan Udara bersama Negara Sekutu Asia, Reaksi Peluncuran ICBM Korea Utara

- 20 Februari 2023, 10:00 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, bersama putrinya, berjalan menjauh dari rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 19 November 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, bersama putrinya, berjalan menjauh dari rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 19 November 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. /KCNA melalui REUTERS/File Foto/

PORTAL LEBAK - Amerika Serikat (AS) menggelar latihan udara bersama secara bilateral dengan Korea Selatan dan Jepang dan melibatkan pembom strategis pada Minggu, 19 Februari 2023.

Latihan udara yang digelar Amerika Serikat ini, sehari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15, dalam "latihan peluncuran mendadak".

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan latihan udara itu, mengerahkan pesawat tempur F-35A, F-15K dan F-16 Korea Selatan yang mengawal pembom B-1B Amerika Serikat.

Baca Juga: Terbesar dalam Sejarah: Norwegia Sita $5,8 Juta Aset Kripto yang Dicuri oleh Peretas Korea Utara

Latihan udara tersebut, menunjukkan kemampuan pertahanan dan postur kesiapan yang "luar biasa" dari para negara sekutu.

"(Latihan) memperkuat kemampuan operasi gabungan dan menegaskan komitmen kuat Amerika Serikat untuk pertahanan Semenanjung Korea dan penerapan pencegahan yang diperluas," ungkap militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan yang dikutip PortalLebak.com dari Reuters.

Jepang menerbangkan F-15 di atas Laut Jepang dengan pembom B-1 Angkatan Bersenjata AS dan F-16 dalam latihan taktis.

Baca Juga: Analis: Korea Utara Pamerkan Senjata ICBM yang Diduga Berbahan Bakar Padat Saat Parade Militer Malam Hari

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan, menyebut lingkungan keamanan "semakin parah" setelah rudal terbaru Korea Utara. mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

“Latihan bilateral ini menegaskan kembali keinginan kuat antara Jepang dan Amerika Serikat untuk menanggapi situasi apa pun," ujar Kementerian pertahanan Jepang.

"Kesiapan (Pasukan Bela Diri Jepang), Angkatan Bersenjata AS, dan selanjutnya memperkuat kemampuan pencegahan dan tanggapan dari Aliansi Jepang-AS,” tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Memuji Menguatkan Tentara Jelang Pamer Senjata Terbaru

Latihan udara dilakukan sehari setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak jauh ke laut lepas pantai barat Jepang.

Ini menyusul peringatan akan tanggapan yang kuat terhadap latihan militer yang akan datang yang digelar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Reaksi Tegas Korea Utara

Media pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan negara itu melakukan "latihan peluncuran mendadak" pada hari Sabtu.

Baca Juga: Helikopter SAR dan Polda Sumsel, Bantuk Evakuasi Heli Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat

Mereka menyatakan ini sebagai "bukti nyata" dari upayanya untuk mengubah "kapasitas serangan balik nuklir yang fatal, terhadap pasukan musuh menjadi sesuatu yang tak tertahankan".

Adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, mengeluarkan peringatan lain.

Kim Yo Jong menuduh Amerika Serikat mencoba mengubah Dewan Keamanan PBB menjadi "alat untuk kebijakan permusuhannya yang keji" terhadap Pyongyang.

Baca Juga: Jupiter Kembali Jadi Planet dengan Jumlah Bulan Terbanyak Patahkan Rekor Saturnus

"Saya peringatkan bahwa kami akan mengawasi setiap gerakan musuh dan melakukan tindakan balasan yang sesuai dan sangat kuat dan luar biasa terhadap setiap gerakan yang memusuhi kami," katanya dalam sebuah pernyataan.

Peluncuran rudal pada Sabtu, 18 Februari 2023 adalah yang pertama dilakukan Korea Utara sejak 1 Januari 2023.

Ini terjadi setelah Pyongyang pada Jumat mengancam tanggapan yang "keras dan gigih" ketika Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Janelt sang pahlawan saat Brentford merebut hasil imbang 1-1 dengan Crystal Palace di Liga Premier

Soalnya kedua negara itu bersiap menggelar latihan militer tahunan mereka sebagai bagian dari upaya untuk menangkis pertumbuhan nuklir dan ancaman rudal yang ditimbulkan Korea Utara.

Kantor berita negara Korea Utara mengatakan rudalnya telah terbang selama 1 jam, 6 menit dan 55 detik, setinggi 5.768 km, sebelum secara akurat mengenai area yang telah ditentukan sebelumnya sejauh 989 km (614 mil) di perairan terbuka.

Ini pertama kali Korea Utara kembali menguji coba rudal balistik antar benua, Hwasong-15 sejak diperkenalkan, pada tahun 2017.

Baca Juga: Gladbach Kalahkan 10 pemain Bayern, Tim Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan Lawan Mereka di Bundesliga

Analis mengatakan Korea Utara kemungkinan akan melakukan lebih banyak uji senjata.

Termasuk kemungkinan rudal berbahan bakar padat baru yang dapat membantu Korea Utara mengerahkan misilnya lebih cepat jika terjadi perang.

Program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi Pyongyang tetap lalkukan pengembangan senjatanya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x