Tingkatkan Imunitas Dengan Minuman Herbal, Permintaan Gula Aren di Lebak Naik

6 Juli 2021, 16:10 WIB
Produksi gula aren asal Kabupaten Lebak semakin meningkat, seiring trend minuman herbal untuk tingkatkan imunitas tubuh saat pandemi Covid-19. /Foto: Antara/Mansyur Suryana/

PORTAL LEBAK - Peningkatan konsumsi minuman herbal jahe untuk meningkatkan imunitas, menyebakan permintaan gula aren, di Kabupaten Lebak, dalam dua bulan terakhir meningkat.

Permintaan gula aren yang biasanya hanya berjumlah 100 toros (cetakan gula aren-Red) meningkat sampai 200 toros.

"Saya menjual gula aren dengan harga Rp400 ribu per toros dan jika laku 200 toros maka menghasilkan Rp80 juta," ungkap Bandar gula aren di Rangkasbitung, Sam'un.

Baca Juga: Bupati Termuda di Indonesia Tahun 2021, Rezita Meylani Bupati Inhu Berusia 27 Tahun

Pendapatan perajin gula aren bagi warga desa menjadi terdongkrak, akibat peningkatan permintaan gula aren tersebtu.

Para perajin gula aren, berasal dari pelosok desa di Kabupaten Lebak, yang terdapat perkebunan pohon aren, sebagai bahan bakunya.

Para peranji gula aren berasal dari Kecamatan Cirinten, Sobang, Cibeber, Cijaku, Cilograng, Malingping, Leuwidamar dan Muncang.

Baca Juga: Presiden Minta Menteri Sri Mulyani Cairkan Bansos Pekan Ini, Berikut Alokasinya!

"Kami menampung gula aren dari para perajin itu," ujar Sam'un, yang PortalLebak.com kutip dari Antara, Selasa 6 Juli 2021.

Sam'un menjelaskan peingkatan permintaan gula aren tercata dari awalnya sejumlah 100 toros, namun kini dirinya mampu menjual 200 toros dalam dua pekan.

"Dengan pendapatan kotor total Rp80 juta tentu meningkat, dibandingkan sebelumnya yang hanya memperoleh Rp40 juta dalam setiap bulannya," tambahnya.

Baca Juga: Cara Memiliki STRP, Syarat Keluar dan Masuk Wilayah DKI Jakarta Selama PPKM Darurat

Meningkatnya permintaan gula aren kebanyakan diolah dan dijadikan bahan campuran minuman herbal plus jahe, yang bertujuan meningkatkan imunitas, mencegah Covid-19.

Selain itu, banyak juga permintaan dari pelaku usaha UMKM aneka makanan kuliner.

"Kami sangat bersyukur, permintaan pasaran gula aren terpenuhi dari perajin, selama ini," pungkasnya.

Baca Juga: Brasil vs Peru 1-0, Neymar Ingin Tantang Argentina di Final Copa America

Hal senada juga diungkapkan, seorang pedagang di Rangkasbitung, Agus, yang mengaku permintaan pasar relatif tinggi, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Karena permintaan semakin banyak, para pelaku usaha aneka makanan itu, membeli gula aren sebagai bahan baku makanan, dengan jumlah banyak.

Seperti diketahui, produk perajin gula aren asal Kabupaten Lebak, Banten, memiliki keunggulan tersendiri.

Baca Juga: AirAsia Tangguhkan Layanan Penerbangan Komersial Selama 1 Bulan, Begini Cara Refund Tiket

Produk gula aren diolah secara organik dengan rasa manis alami, serta beraroma harum dan tahan lama tanpa bahan pengawet, menjadi keunggulan tersendiri gula aren Lebak.

"Dua bulan terakhir ini permintaan pasar gula aren naik dari 50 hingga 100 toros per dua pekan," ujar Agus.

Sementara itu seorang konsumen, Herlina (50) mengaku membeli gula aren, langsung ke penampung di Pasar Rangkasbitung dibandingkan membeli di perajin.

Baca Juga: Harga Eceran Tertinggi Obat Terapi Covid-19 Yang Dianjurkan Kementerian Kesehatan

"Kami membeli gula aren mencapai 40 toros dan dijual di Bandung," paparnya.

Setali tiga uang, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Yudawati mengungkapkan, kerajinan gula aren Lebak berkembang pesat.

Pasalnya, permintaan gula aren terus tinggi dan menjadikan produk unggulan untuk mendatangkan pundi-pundi ekonomi bagi masyarakat padesaan di Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Lowongan Relawan Tenaga Kesehatan di Lebak Dibuka Pemerintah Daerah

Jumlah perajin gula aren saat ini mencapai hingga 11.000 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja sampai 22.000 orang.

Produksi gula aren, juga menghidupi para bandar, pengepul, hingga pedagang pengecer.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas gula aren. Kami berikan pembinaan ke perajin gula aren, karena mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Yudawati.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler