Festival Teater Banten ( FTB) 2023, Gaungkan Semangat Ekosistem Seni dan Budaya

7 Juli 2023, 10:50 WIB
Festival Teater Banten (FTB) 2023, menjadi momen sangat penting dalam mendorong dan mempertahankan keberlanjutan budaya dan seni teater. /Foto: Handout/Teater Guriang/

 

PORTAL LEBAK - Festival Teater Banten (FTB) 2023, menjadi momen sangat penting dalam mendorong dan mempertahankan keberlanjutan budaya dan seni teater.

Kegiatan FTB melibatkan berbagai elemen dan pemangku kepentingan yang saling berhubungan di dunia seni dan budaya seperti aktor, sutradara, penulis, desainer, produser, penonton, lembaga teater, dan masyarakat.

Seni teater memberikan wadah untuk berekspresi dan mengembangkan kreativitas, sekaligus untuk melestarikan budaya.

Baca Juga: Seni Reak Kebanggaan Masyarakat Sunda Tampil di Festival Roskilde 2022 Pada Hari yang Sama dengan The Strokes

Ekosistem teater menciptakan ruang di mana sutradara dapat menjelajahi ide-ide baru, menceritakan cerita, dan menyampaikan pesan melalui seni peran.

"Melalui interaksi yang kompleks antara berbagai elemen dalam ekosistem teater, seni teater dapat berkembang dan bertahan," ujar Dede Majid, pegiat teater Guriang, kepada PortalLebak.com, Jumat, 7 Juli 2023.

"Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mendukung dan mempromosikan ekosistem teater sebagai bagian penting dari kehidupan budaya dan sosial," paparnya.

Baca Juga: Teater 4 dari FKIP Setia Budhi Rangkasbitung Siap Gelar Aksi Pertunjukan

Dede menilai ada yang kurang dalam pendidikan dan pemahaman tentang teater di Banten. Ini akhirnya mempengaruhi minat masyarakat terhadap seni teater.

"Jika tidak ada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang itu, maka minat terhadap teater akan terus menurun. FTB di gagas sebagai Upaya mengatasi minimnya ekosistem teater di Banten," nilainya.

Menurut Dede, dibutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan para praktisi teater.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Raih Penghargaan Kehormatan Tertinggi Satyalancana Wira Karya Tahun 2023

Dukungan kebijakan yang tepat, pendanaan yang memadai, pembangunan infrastruktur teater, pendidikan tentang teater, dan promosi yang efektif dapat membantu membangun kembali ekosistem teater yang kuat dan berkelanjutan.

Festival Teater Banten 2023. digelar selama tiga hari. 20 - 22 Juli 2023. Di Amphiteater Guriang Indonesia, Kp. Alun-alun RT.06 RW.02 Desa/Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Sebelumnya terdapat kurasi kekaryaan di Bulan Januari 2023 yang dikemas dalam workshop tubuh teater di Pekarangan Djati Guriang Indonesia.

Baca Juga: Danlanal Banten Cegah Stunting Dengan Membangun Ketahanan Pangan Terpadu di Lahan Kecil

Hasil dari kurasi yang dilakukan, memilih 10 kelompok mewakili kelompok Independen, Kelompok Kampus, dan Sekolah.

FTB 2023 mengangkat tema Isu Kita Hari Ini. Ketika kesenian dekat dengan isu-isu sosial, ia memiliki potensi besar untuk merangsang pemikiran kritis,

Sekaligus meningkatkan kesadaran, memobilisasi tindakan, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Setiap kelompok membawa isu dari daerah mereka sendiri.

Baca Juga: Filipina Ikut Memanas seperti Vietnam Soal Simbol 9 Garis Putus - Putus dalam Film 'Barbie'

Dalam perhelatan FTB 2023, ada tiga nama yang dirujuk sebagai pengamat untuk memberikan tinjauan dan analisis yang obyektif mengenai kualitas kekaryaan dari 10 kelompok yang tampil.

Termasuk kinerja para aktor, penyutradaraan, pencahayaan, desain set, dan lainnya. Pengamat itu diantara lain Rachman Sabur (teater Payung Hitam Bandung), Irwan Guntari (teater Alibi Bandung), Budi Harsoni (direktur majalah 1828 Lebak).

Evaluasi yang diberikan membantu apresiator dalam memilih pertunjukan yang bernilai dan berkualitas. Pengamat teater memiliki peran penting dalam membantu penonton mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang seni pertunjukan.

Baca Juga: Ponpes Al-Fahru Pandeglang Banten Dilahap Si Jago Merah, Material Bangunan Percepat Besarnya Api

Melalui ulasan, artikel, atau panduan, pengamat dapat membahas elemen artistik dan naratif dari sebuah pertunjukan. Hal ini membantu penonton menghargai dan memahami konteks, makna, dan pesan yang ingin disampaikan oleh 10 kelompok yang tampil.

Sepuluh kelompok yang tampil antara lain; Halaman Budaya Banten, Solid Art Indonesia, Studio Tata Artistik, Gesbica, Teater Juang Kreasi UNMA, Teater Terajana, Komunitas Kembali, Teater Nol Banten, Teater GATES, Guriang.

Pengamat memainkan peran penting dalam menyediakan tinjauan objektif, meningkatkan pemahaman dan apresiasi, mendorong pertumbuhan, menciptakan kesadaran, dan mendokumentasikannya dalam sebuah tulisan atau diskusi yang digelar setelah pertunjukan digelar tiap kelompok.

Ekosistem teater penting karena memiliki berbagai manfaat dan peran yang signifikan dalam masyarakat dan budaya. Teater sering kali menjadi cermin sosial yang mencerminkan realitas masyarakat.

Baca Juga: Pasien Berat 200 kg Asal Kota Tangerang Dievaluasi BPBD ke Rumah Sakit

Pertunjukan teater sering mengangkat isu-isu sosial, politik, budaya, dan emosional yang relevan dengan zamannya. Melalui cerita dan karakter yang dibawakan di panggung, teater dapat membangkitkan kesadaran, menginspirasi pemikiran kritis, dan merangsang perdebatan tentang berbagai isu yang penting dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, ekosistem teater memberikan ruang bagi ekspresi kreatif, refleksi sosial, pengalaman langsung, pendidikan, pengembangan komunitas, dan hiburan. Melalui pertunjukan teater, kita dapat memperkaya kehidupan kita dengan karya seni yang mendalam, menyentuh, dan berdampak.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler