Perayaan adat Seba, menurut warga Baduy, merupakan peninggalan leluhur tetua (Kokolot) yang harus dilaksanakan sekali dalam setiap tahun.
Acara itu digelar setelah musim panen ladang huma, bahkan tradisi sudah berlangsung ratusan tahun sejak zaman Kesultanan Banten.
Baca Juga: Ledakan bom bunuh diri di Masjid Kabul Afghanistan, Tewaskan Lebih 50 orang
Seba itu sendiri merupakan menyerahkan hasil tani atau hasil bumi pada pemerintah setempat.
Seperti dikenal, biasanya disebut dengan upeti pada kerajaan, itu semua merupakan rasa syukur masyarakat baduy luar dan baduy dalam karena mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah.
Kegiatan seba ini tanpa ada paksaan dari manapun masyarakat baduy luar yang dipimpin oleh Jaro.
Baca Juga: BTS dan HYBE Edu Luncurkan Tantangan WORKOUT with BTS
Sedangkan masyarakat Baduy dalam menggelar seba dipimpin oleh Tangtu (Puun).
Bersama-sama masyarakat Baduy berbondong-bondong membawa hasil tani tersebut pada pemerintah yang diserahkan pada Bupati.***