Network
PORTAL LEBAK - Tradisi turun temurun, memang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat adat di tanah air, khususnya di bagi warga Baduy, yang tinggal di Kabupaten Lebak, Banten.
Salah satunya, adalah tradisi seba Baduy, yang diperkenalkan sebagai - tradisi “Seba” Baduy "Ngarumat budaya pikeun Indonesia Adidaya".
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabay pun memperkenalkan filosofi Seba Baduy, dilansir PortalLebak.com dari Instagram @viajayabaya.
Baca Juga: BPBD Lebak: Waspada Erupsi Gunung Anak Krakatau, Jangan Termakan Isu Hoax
"Lojor henteu beunang dipotong, pendek henteu beunang disambung," ungkap Bupati Iti yang berarti; Panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung.
"Sing karunya papada Urang, Sabab urang kabehan papada dulur".
Filosofi itulah hingga kini tetap aktual bagi komunitas Baduy dipedalaman Lebak yang merayakan tradisi upacara Seba.
Baca Juga: Aneka Makanan dan Minuman Menu Berbuka Puasa di Kawasan Multatuli Lebak Banten
Tradisi ini sebagai wujud ungkapan syukur kepada Bapak Bapak Gede (Bupati atau kepala pemerintahan daerah).
