Network
PORTAL LEBAK - Siapa sangka, minuman yang kerap di minum oleh warga lebak kala cuaca sedang panas rupanya mampu menyegarkan dahaga.
Es Campur Haji Muin atau yang biasa di sebut es Muin ini, menjadi salah satu sajian favorit masyarakat dari semua kalangan, khususnya pengunjung pasar Rangkasbitung. Lebak, Banten.
Es Campur haji Muin, telah ada sejak tahun 1987 dan masih menjadi favorit warga Kota Rangkasbitung, hingga masyarakat di luar daerah tersebut.
Baca Juga: Cerita Ala Banten: Kesegaran Es Sari Tebu Buatan Warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak
Yang lebih menariknya, es campur Haji Muin, dibanderol dengan harga mulai dari Rp10.000 aja, Anda sudah dapat satu gelas penuh es campur yang menyegarkan.
“Diliat dari tampilannya seger loh dan lebih berasa, apalagi dengan ditambah kacang ijo dan buah alpukat nya beuu... serasa minum di pegunungan, segarnya minta ampun," tutur Aji salah seorang pembeli.
"Biasanya saya kalo beli siang hari pas jam istirahat, supaya segar dan kembali bersemangat jalani kegiatan selanjutnya,” tambahnya kepada PortalLebak.com.
Baca Juga: Sisca Kohl Es Krim BTS Meal, Menu Buatannya Bikin Nitizen Penasaran!
Sama halnya dengan Herni, Tessar dan warga Kota Rangkasbitung lainnya yang bekerja di luar daerah dan pulang ke kampung halaman sekali dalam sepekan, mereka selalu menyambangi kedai Es Campur Haji Muin.
Mereka mengaku hampir setiap pulang bekerja juga nampir dan membeli es Campur Haji Mui, untuk diminum atau bahkan di bawa untuk keluarga tercinta.
“Setiap pulang kerja abis turun dari kereta tenggorokan kerasa aus, saya Langsung beli es campur haji Muin. Kadang diminum di sini, dan kadang dibungkus untuk keluarga di rumah,” ucap Tessar.
Baca Juga: Cek Fakta: Artis Solo Korea-Amerika Jessi Buka Salon Kepang Di Itaewon?
Setiap hari nya Es Campur haji Muin, ini dapat menghabiskan sekira 500 gelas/hari, tak ayal kedai Es Campur yang satu ini dicap legendaris oleh warga Rangkasbitung.
Nah bagi para pembeli yang ingin mencoba kesegaran Es Campur Haji Muin, bisa langsung merapat dan mengunjungi pasar Rangkasbitung.***
