Alhamdulillah, Petani Lebak Akan Memasuki Musim Panen Raya Padi di Februari-Maret

14 Februari 2021, 16:25 WIB
Ilustrasi: panen padi untuk ketahanan pangan. /pixabay/keulefm

PORTAL LEBAK - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak memprediksi panen raya padi akan berlangsung pada periode Februari-Maret 2021.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar mengatakan sebagian petani mulai panen dan dipastikan panen raya pada Maret mendatang.

Diperkirakan panen padi Februari-Maret 2021 seluas 44 ribu hektare, dan petani menanam pada November-Desember 2020.

Baca Juga: Jepang Angkat Menteri Kesepian, Setelah Jumlah Kematian Wanita Melonjak di Masa Pandemi

Baca Juga: Paket Wisata Bersekolah dan Bekerja dari Destinasi Wisata Diminati

Pihak Pemerintah Daerah mengaku sudah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog, agar hasil panen padi itu bisa ditampung, sehingga bisa menguntungkan usaha petani.

"Kami berharap Perum Bulog bisa maksimal menyerap gabah atau beras petani dengan harga patokan pemerintah (HPP)," kata Rahmat, seperti  dikutip ANTARA, Sabtu, 13 Februari 2021.

Sementara itu, sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mulai panen padi di tengah pandemi COVID-19, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan pangan keluarga.

Baca Juga: Libur Tahun Baru Imlek, Tercatat 264 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Komorbid dan Lansia Bisa Dilakukan, Ini Ketentuan Kemenkes

"Kami hari ini memanen padi seluas lima petak," kata Ahmad (60), seorang petani, di Blok Kajaroan, Kabupaten Lebak.

Panen padi di wilayahnya itu seluas 50 hektare, dan berlangsung sampai dua pekan ke depan, sehingga petani kini sibuk di areal persawahan.

Diketahui, panen padi itu merupakan hasil dari musim tanam November 2020 lalu dan panen bulan Februari 2021, sebab benih padi yang ditanam varietas unggul dan bersertifikasi hijau dengan masa panen 100-110 hari setelah tanam (HST).

Baca Juga: Ini Dia, Aplikasi Charger.IN Untuk Mudahkan Pengisian Kendaraan Bermotor Listrik

Baca Juga: SBY Ikut Bicara Soal Tantangan Mengkritik Presiden Jokowi, Ini yang Dia Katakan

Benih varietas padi yang dipanen itu jenis Ciherang, Cibogo, dan Inpari 1, karena produktivitasnya cukup tinggi.

"Kami setiap panen itu untuk memenuhi ketersediaan pangan keluarga dan tidak dijual," kata Ahmad.

Begitu juga Mulyadi (55) seorang petani di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen Februari 2021 cukup bagus dan tidak terserang hama maupun penyakit tanaman.

Bahkan, dia panen seluas 1,5 hektare bisa menghasilkan sebanyak 11 ton gabah kering pungut (GKP), dan jika diakumulasikan menjadi beras bisa mencapai enam ton.

Baca Juga: PLTU Suralaya Cilegon Kekurangan Batubara, Komisi VII DPR Nilai PLN Kurang Antisipatif

Baca Juga: Tokoh Baduy Ingin Lenyapkan Pandemi Covid-19 Dari Indonesia dan Dunia

Dari enam ton itu, kata dia, dirinya menjual beras sebanyak lima ton dengan harga Rp8.000/kg, maka bisa menghasilkan Rp40 juta.

Selama ini, empat hari terakhir saat panen padi tidak dilanda hujan, dipastikan dapat menghasilkan keuntungan.

Sebab, jika panen dengan curah hujan tinggi, maka petani akan merugi dengan padi membusuk, karena tidak bisa dijemur.

"Kami berharap panen padi itu dapat diserap gabahnya oleh penampung yang bermitra dengan Perum Bulog setempat," katanya Mulyadi.***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler