Longsor Nganjuk, Mensos Risma: Dampak Global Warming

17 Februari 2021, 11:00 WIB
Mensos Risma saat tinjau lokasi longsor Nganjuk /Foto : Humas Kemensos RI/

PORTAL LEBAK - Peninjauan dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam penanganan pasca bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Selasa 16 Februari 2021.

Mensos Risma meminta langkah cepat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Nganjuk dalam upaya relokasi tempat tinggal korban.

Mensos Risma langsung mengkomunikasikan hal itu dengan Forkopimda Nganjuk, mulai dari Camat dan Kepala Desa Ngetos, hingga Bupati Nganjuk. Dalam dialog tersebut, Risma meminta data keseluruhan korban terdampak bencana dan lahan yang disiapkan untuk relokasi.

Baca Juga: Google Rayakan Ulang Tahun Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama di Indonesia

Baca Juga: Ashanty Positif Covid-19, Ini Pesan Ke Keluarga Besar

“Nanti setelah ini, saya akan komunikasi dengan Forkopimda. Karena seperti kejadian kemarin di Kebumen dan Halmahera Utara, rumahnya tidak bisa lagi ditempati. Kalau ada yang menempati, takutnya (kami khawatir nanti) terjadi lagi,” kata Risma saat meninjau posko utama tanggap darurat bencana tanah longsor di Kantor Kecamatan Ngetos.

Berbagai jenis bencana yang terjadi ini, menurutnya merupakan dampak dari global warming.

“Dampak global warming ini luar biasa. Curah hujan cukup tinggi. Kalau tidak reliable (untuk kembali tinggal) disitu, memang harus dipindah. Terkait masalah lahannya bagaimana, nanti akan saya diskusikan,” tambahnya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Edisi Rabu 17 Februari 2021, Al Telusuri Jejak, Apakah Pembunuh Roy Terungkap?

Baca Juga: Warga dan Polisi Perbaiki Jalan Longsor, Sambil Menyanyi 'Terpesona'


Dalam upaya penanganan longsor ini, Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp443.940.300 terdiri dari bantuan logistik (300 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 lembar matras, 200 lembar kasur, 200 lembar selimut, 50 paket _kids ware_ dan 100 lembar tenda gulung), santunan untuk 12 ahli waris (masing-masing Rp15 juta), serta santunan untuk 2 korban selamat dengan luka berat (masing-masing Rp5 juta).

Merujuk dari keterangan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, terdapat 54 Kepala Keluarga (KK) atau 186 jiwa yang terdampak bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos. Jadi, lahan yang diperlukan untuk relokasi, luasnya kurang lebih 25 hektar.

Menanggapi permohonan Risma, Bupati Nganjuk menyampaikan, saat ini Pemkab Nganjuk tengah menyiapkan rumah sementara (sebelum warga direlokasi ke hunian baru) di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek.

Baca Juga: Kim Soo Hyun Berulang Tahun ke-33, Ini 5 Fakta Unik Persahabatannya bersama Penyanyi IU

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

“Disana ada rumah eks pemberian hibah dari Kementerian PUPR. Dulu (digunakan) untuk transmigrasi, ada 80 unit rumah, 40 unit rumah terisi dan 40 rumah sekarang ini kosong bisa ditempati,” jelas Bupati.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang juga hadir tidak lama setelah kedatangan Mensos itu pun, menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada para pengungsi yang kehilangan anggota keluarga mereka.

“Kami ikut berduka dan prihatin atas kejadian ini. Mudah-mudahan masyarakat Nganjuk, khususnya yang tertimpa bencana ini, bisa segera bangkit kembali. Kepada keluarga yang ditinggalkan, mohon diikhlaskan,” kata Muhadjir di hadapan penerima ahli waris korban meninggal dunia.

Baca Juga: Viral Sebuah Truk Bermuatan Berlebih Terguling di Jalan Industri yang Rusak Parah, Sopir Luka dan Kaget

Baca Juga: Di Balik Sukses Drama Korea ‘True Beauty’, Ternyata Yaongyi Masih Single Parent

Ia turut mendukung langkah relokasi yang diupayakan Mensos Risma. “Saya sangat dukung. Kepada bapak/ibu yang akan direlokasi mohon diterima dengan lapang dada, lebih baik selamat daripada 'nggandoli' (mempertahankan) rumah yang sudah tidak aman,” tutur Muhadjir.***

 

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler