PORTAL LEBAK - Ditengah hiruk pikuk pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara, Jumat 5 Maret 2021, Siang, Jenderal TNI Purn. Moeldoko mengunggah aktivitasnya yang tengah mempersiapkan diri salat Jumat.
"Ruang kerja saya yang dulu merupakan ruang kerja Presiden ke dua RI, Bapak Soeharto, setiap Jumat disulap menjadi tempat Salat Jumat," ungkap Moeldoko seperti PortalLebak.com kutip dari akun Instagram dr_moeldoko.
"Di masa pandemi, kami harus berinovasi untuk menjaga staf @kantorstafpresidenri tetap bisa beribadah dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ungkap Moeldoko.
Baca Juga: Jenderal TNI Purn. Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrat Versi Kongres Luar Biasa
Baca Juga: Kemenko PMK Prioritaskan Keamanan Jelang PON dan Peparnas 2021 di Papua
Moeldoko pun tidak mengunggah keterangan apa pun terkait persoalan lain, terutama tentang KLB Partai Demokrat yang berlangsung kisruh di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ungkapan Moeldoko ini telah disukai oleh 8.135 followernya dan mendapat beberapa komentar dari netizen yang menyuarakan pro-kontra terhadap situasi KLB Partai Demokrat.
@mhd_septian_93
Tolong buat partai sendiri pak. Jangan merusak partai yang sudah solid. Bukankah merebut kekuasaan secara paksa itu perbuatan yang tidak baik pak.
Baca Juga: Gibran Mantapkan Peletakan Batu Pertama Replika Masjid Syeikh Zayed di Surakarta
Baca Juga: Paus Fransiskus Ke Irak, Kunjungan Paling Beresiko Bagi Keselamatannya
@toruz_betta
Dan kita akan menyulap bpk Jendral Moeldoko jadi Ketum Demokrat.. ehh
@ganti_nama88
Jumat itu di masjid. Kalo ga bisa di masjid harus memenuhi syarat yaitu 40 orang pak ketua Demokrat ..
@mrs.auliyah
Udah dampingi pak jokowi aja pak...gak usah mikiran si biru...rame amat dimana2 si biru
@mukh.safei
Aamiin YRA pak. Plis jgn mau di BAWA DEMOKRAT DALAM PUTARAN KONFLIK NYA Ya pak....tetap menjadi NKRI bersama Jokowi itu lah baik pak
Baca Juga: Amanda Manopo Sembuh, Aldebaran dan Andin Jadi Liburan
@fakhmi_zainal
Pak itu yg di puncak tapi ga pernah mendaki coba disuruh turun dulu.***