Gajah Bernama Sabana Melahirkan Anak di Padang, Kabar Gembira bagi Dunia Konservasi

20 Juni 2021, 13:49 WIB
Seekor Anak Gajah Sumatera bernama Sabana Lahir di PLG Suaka Margasatwa Padang Sugihan /Foto : KLHK/

PORTAL LEBAK - Kelahiran anak gajah jantan dari gajah bernama 'Sabana' menjadi kabar gembira atas keberhasilan upaya konservasi di Indonesia.

Pasalnya, seekor anak gajah jantan lahir tersebut dari induk bernama Sabana di Pusat Latihan Gajah (PLG) Jalur 21 Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, pada hari Jumat 18 Juni 2021.

Secara morfometri, gajah tersebut lahir sehat dan lengkap bagian tubuhnya, memiliki panjang badan 114 cm, tinggi bahu 75 cm, lingkar dada 109 cm, panjang belalai 22 cm, panjang ekor 60 cm, keliling telapak kaki depan dan belakang 43 cm, dan berat badan 82 kg (berat normal).

Baca Juga: Ucap Selamat Hari Ayah Sedunia 2021, Dwayne Johnson Komentarnya Bikin Baper!

Perkembangan bayi gajah tersebut akan dimonitor paramedis PLG Jalur 21 dengan dibantu drh. Erni Suyanti dari BKSDA Bengkulu Lampung, bersama mahout dan Polhut Resor Konservasi Wilayah XV. Bayi gajah diberikan antiseptik untuk mencegah infeksi pada tali pusar serta pengendalian dari virus-virus yang dapat menyerang gajah-gajah berumur kurang dari 10 tahun. Sedangkan untuk gajah induk “Sabana” diberikan suplemen berupa injeksi Biodin untuk stimulasi tubuh pasca melahirkan dan menjaga stamina.

Dari keterangan tertulis pada Minggu 20 Juni 2021, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno, menyatakan bahwa kelahiran satwa seperti ini menunjukkan kondisi ekosistem SM Padang Sugihan tersebut cukup nyaman untuk terjadinya perkembangbiakan.

“Itulah salah satu usaha yang sedang dibangun, dan saya berterima kasih kepada semua jajaran UPT Ditjen KSDAE se-Indonesia, agar kita terus menjaga dan meningkatkan kualitas ekosistem kita, yang dicirikan oleh kehadiran satwa-satwa langka ini yang terus berkembang biak di habitatnya,” ujar Wiratno.

Baca Juga: Naik ke Zona Orange, Polres Lebak dan Satgas Covid-19 Giat Ops Yustisi dan Himbauan Prokes

Wiratno juga menyampaikan Apresiasi kepada Tim BKSDA Sumsel atas pengelolaan ekosistem SM Padang Sugihan, khususnya gajah di PLG. “Terima kasih untuk mahout bapak Slamet yang telah menjaga dan merawat gajah induk "Sabana" sampai kelahirannya.

Kelahiran ini menjadi pertanda bahwa kondisi habitat dan kesejahteraan satwa menjadi kunci utama dalam pengelolaan gajah, sehingga mampu bereproduksi secara alami dan mudah-mudahan program ex situ link to in situ semakin terwujud,” jelas Wiratno.

Area PLG Jalur 21 merupakan tempat paling tinggi di SM Padang Sugihan dan berdekatan dengan sungai, termasuk keberadaan rawa dan daratan.

Baca Juga: Temani Penggemar Selama 28 Tahun, Jurassic World: Dominion Beri Banyak Waktu Kepada Sang Bintang T-Rex

Lokasi ini merupakan lokasi yang paling banyak ditumbuhi jenis tanaman yang merupakan pakan alami gajah seperti rumput jagoan leleutik (Echinochioa colonum), ilalang (Imrata cylindrica), kerisan/belidang (Panicum repens), kumpai (Panicum astagninum), gelam (Melaleuca leucadendron), mahang (Macaranga triloba), palas (Gynotroches sp), nibung (Oncosperma sp), rambai (Baccaurea motleyana), bambu (Bambusa vulgaris) dan vegetasi pakis.

PLG Jalur 21 berada pada seluruh blok pemanfaatan SM Padang Sugihan dengan luas 7.349,60 ha. PLG tidak semata berfungsi sebagai fasilitas pelatihan gajah, tetapi juga menyediakan luasan yang memadai untuk pengembalaan dan pergerakan semi liar bagi gajah – gajah. Selain itu, luasan yang memadai ini juga dipertimbangkan sebagai lokasi suaka untuk gajah – gajah yang terimbas konflik di sekitar kawasan konservasi.

Saat ini jumlah gajah sumatera yang ada di PLG Jalur 21 sebanyak 31 ekor yang terdiri dari 5 ekor pejantan dewasa, 13 ekor induk betina, 4 ekor jantan muda, 5 ekor anak jantan, dan 4 ekor anak betina.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Adelin Lis Sang Buronan Interpol Telah Tiba di Indonesia dan Resmi Diborgol

“Selamat datang si Jantan Kecil di Suaka Margasatwa Padang Sugihan”, pungkas Wiratno.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler