PORTAL LEBAK - Ada yang menarik ketika kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Dukuh Ngledok, Desa Segaran, Klaten,
Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan program vaksinasi nasional bertemu salah seorang pria yang merupakan peserta vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah daerah dengan cara mendatangi masyarakat ke rumah, atau vaksinasi door to door.
Terpantau PortalLebak.com dari sebuah video yang diunggah di akun media sosial @jokowi, Presiden tengah berbincang dengan pria tersebut menggunakan bahasa lokal di Klaten.
Baca Juga: Bersama Mensos Risma dan Bupati Pacitan, BMKG Ingatkan Skenario Tsunami Terburuk Setinggi 28 Meter
Lalu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang ikut menemani kunjungan Presiden Jokowi tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepada pria peserta vaksinasi door to door tersebut.
"Mas, namanya siapa, mas?" teriak Ganjar yang bertanya dari jarak yang cukup jauh dengan peserta.
Pertanyaan Gubernur Ganjar yang tak begitu jelas didengar diminta pria tersebut untuk diulang. Ganjar pun mengulang pertanyaannya namun menggunakan bahasa masyarakat setempat.
Baca Juga: Anies Baswedan: Jangan Sampai Kecemplung Lagi, Harus Tetap Tersenyum dan Bahagia
"Namane njenengan sinten" tanya Gubernur Jateng lagi.
Mendengar dengan jelas pertanyaan Ganjar tersebut kemudian dijawab dengan segera oleh pria tersebut, dan secara mengejutkan jawaban pria itu membuat riuh masyarakat yang datang.
"Joko Widodo, pak," jawab pria peserta vaksinasi yang namanya ternyata mirip nama panjang Presiden RI ke-7 yang datang menyaksikan dirinya divaksinasi.
Presiden Jokowi yang mendengar jawaban tersebut terlihat kaget dan telihat terhibur dengan guyonan Gubernur Ganjar yang sepertinya sengaja bertanya di hadapan Presiden.
Warga tersebut ternyata memang benar memiliki nama panjang Joko Widodo. Dia berprofesi sebagai pengrajin besi di Desa Segaran.
Joko merasa pengalamannya ikut vaksinasi kali ini begitu spesial dan berharga. Selain ditemani Presiden RI ketika hingga dirinya selesai divaksin, Joko juga dihadiahi uang tunai yang tak disebutkan besaran nilainya selain sembako dari Presiden.***