Lagi-lagi WNA Berulah, Setelah Pinjol Ilegal Kini Jadi Bos Aplikasi Cari Jodoh Berujung Pemerasan

14 November 2021, 12:37 WIB
Keterangan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis dan jajarannya dalam pengungkapan kasus 48 WNA China dan Vietnam menggunakan aplikasi cari jodoh berujung pemerasan. /Foto: PMJ News/

PORTAL LEBAK - Setelah seorang Warga Negara Asing (WNA) China tertangkap karena menjadi bos aplikasi pinjaman online (pinjol) ilegal, WNA China lainnya tertangkap melakukan kejahatan berbeda.

Selain WNA China, kali ini juga sejumlah WNA Vietnam turut tertangkap.

Modusnya, mereka membuat aplikasi jodoh online yang berujung jebakan pemerasan.

Baca Juga: WNA China Jadi Bos Pinjol Ilegal Diancam Hukuman 20 Tahun Penjara Denda Rp10 Miliar

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis mengungkapkan, total ada 48 WNA yang diringkus, berasal dari China dan Vietnam.

Dijelaskan Auliansyah, awalnya, para tersangka mencari korban menggunakan aplikasi pencari jodoh atau dating application.

"Melalui aplikasi tersebut, mereka berkenalan dengan katakanlah untuk mencari jodoh, kemudian setelah dekat mereka chat orang perorang tersebut hingga akhirnya melakukan kegiatan sexual by phone," terang Auliansyah dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, dikutip PortalLebak.Com dari PMJ News, Sabtu 13 November 2021.

Baca Juga: Polisi Turki Tangkap 16 WNA Kerap Sebar Propaganda dan Kumpulkan Dana Untuk ISIS

Kegiatan seksual yang diminta para tersangka kepada korban beragam, mulai dari membuka baju, memperlihatkan kemaluan dan lain sebagainya.

"Kejahatan seksual tersebut direkam, dan setelahnya para tersangka melakukan kegiatan pengancaman terhadap para korban agar memberikan sejumlah uang. Jika tidak, maka akan disebarkan video bugil tersebut," jelasnya.

Dalam pengungkapan ini, penyidik Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Kepolisian Taiwan dan pihak Imigrasi DKI Jakarta. Lantaran, korban akibat tindakan kejahatan ini rata-rata kebanyakan dari Taiwan.

Baca Juga: Nah, Kapolri Perintahkan Perketat Pengawasan WNA dan WNI Masuk Indonesia!

Auliansyah menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tindakan kejahatan ini, lantaran terdapat sejumlah kendala terutama dalam hal bahasa.

"Masih kami dalami karena baru malam tadi kami amankan. Saat ini kami baru fokus mendalami modus operandi dan korban, termasuk kita juga akan mendalami kemungkinan adanya korban di Indonesia," pungkas Auliansyah.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler