PORTAL LEBAK - Otoritas Twitter Inc menyatakan pada hari Senin 15 November 2021, akan memperluas akses gratis ke data situs jejaring sosial.
Ini untuk membantu pengembang perangkat lunak membuat alat dan produk, yang dapat mempromosikan percakapan online yang lebih aman atau membuat konten.
Langkah ini adalah bagian upaya Twitter mengembangkan usaha selama setahun terakhir agar dapat mendesentralisasikan perusahaan.
Baca Juga: WhatsApp Facebook dan Instagram Tumbang, Mark Zuckerberg Trending Topik di Twitter
"Hal itu sebuah visi yang bertujuan untuk memberi pengguna lebih banyak kontrol atas konten apa yang mereka lihat, di umpan Twitter mereka," ujar Kepala produk platform pengembang Twitter Amir Shevat.
"Atau konsumen memiliki cara baru untuk berbagi konten di situs," tambah Amir Shevat, dilansir PortalLebak.com dari Reuters.
Upaya untuk meningkatkan akses pengembang juga dilakukan ketika Twitter, Facebook, dan perusahaan media sosial lainnya.
Baca Juga: Penggemar BTS atau ARMY Pecahkan Rekor Konser Online Grup Boyband KPop Di Ruang Twitter
Termasuk, menghadapi pengawasan global atas bagaimana algoritme mereka memunculkan konten tertentu.
Serta peran mereka (Twitter-Red) dalam memungkinkan penyebaran informasi yang salah atau ujaran kebencian.
Mulai Senin, pengembang dapat mengakses data hingga 2 juta tweet per bulan melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API) Twitter tanpa biaya.
Baca Juga: Microsoft Ajak Gucci Desain Konsol Mewah, Ini Daftar Kota yang Menjual Xbox Series X Edisi Eksklusif
Perusahaan juga mengubah kebijakan API untuk memungkinkan lebih banyak kasus penggunaan, termasuk menghapus batasan untuk bersaing dengan Twitter.
"Saya ingin semua orang dapat menentukan preferensi mereka dan memiliki konten kurasi mereka sendiri yang disesuaikan dengan mereka," ujar Shevat.
"Kami hanya bisa melakukan ini jika pengembang ada di dalamnya," tambahnya.
Beberapa contoh aplikasi yang dibangun dengan data Twitter termasuk Block Party, yang didirikan oleh insinyur perangkat lunak Tracy Chou.
Aplikasi Block Party memungkinkan pengguna Twitter untuk memfilter konten yang tidak ingin mereka lihat.
Aplikasi lain yang dibuat oleh insinyur perangkat lunak Janique-ka John, memungkinkan pengguna lebih mudah mencari Twitter Spaces, fitur obrolan audio langsung perusahaan.***