PORTAL LEBAK - Seiring beredarnya letusan gunung berapi Anak Krakatau yang terjadi pada Kamis-Jumat kemarin, beredar pula video jarak dekat letusan tersebut.
Video dramatis itu memperlihatkan erupsi gunung berapi Anak Krakatau yang diambil dalam jarak dekat oleh personil Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Video erupsi itu langsung beredar luas di media sosial dan diteruskan berulang kali ke berbagai platform sehingga menjadi viral.
Baca Juga: Gunung Berapi Anak Krakatau Meletus 9 Kali, Warga Diminta Waspada
Untuk menghindari kesimpangsiuran di masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupaya meluruskan penayangan video itu.
Dikutip PortalLebak.com dari bnpb.go.id, video yang virual itu adalah dokumentasi erupsi Anak Krakatau tahun 2018 (setelah tsunami terjadi).
Video itu dibuat oleh personil Dishidros TNI AL yang melaksanakan survei batimetri pada tanggal 25-30 Desember 2018.
Baca Juga: Gempa 6,6 SR di Jepang Selatan 13 Orang Terluka, Tidak Ada Peringatan Tsunami
Kegiatan digelar setelah tsunami terjadi, sehingga BNPB memastikan video itu bukanlah erupsi gunung berapi Anak Krakatau, pada Kamis hingga Jumat 3-4 Februari 2022 lalu.
Selanjutnya BNPB meminta dan mengimbau setiap warga masyarakat agar tidak meneruskan atau mem-forward video tersebut.
Apalagi yang menyebarkan kemudian mengkaitkan seolah-olah video itu merupakan letusan atau erupsi terbaru dari gunung berapi Anak Krakatau.
Selain itu, BNPB meminta masyarakat waspada dan mencermati informasi dari instansi berwenang yakni; Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).***