PORTAL LEBAK - Sedikitnya 80 ilmuwan dan akademisi, termasuk mantan menteri energi Amerika Seikat (AS), mendesak Gubernur Gavin Newsom, menunda penutupan pabrik nuklir California.
Pembangkit listrin nuklir ini masih tersisa, agar dapat mematuhi undang-undang negara bagian California, tentang memerangi pemanasan global.
"Ancaman perubahan iklim terlalu nyata dan terlalu mendesak untuk dilompati sebelum kita melihatnya," ujar surat kepada Newsom dari Steven Chu, mantan menteri energi AS, dan ilmuwan lainnya.
Baca Juga: Fasilitas Nuklir Aman Selama Gempa Magnitudo 7,3 Berlangsung
"Mengingat krisis iklim kita, menutup pabrik tidak hanya tidak bertanggung jawab, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar," tambahnya, dilansir PortalLebak.com dari Reuters.
Surat itu disusun oleh Isabelle Boemeke, seorang model dan pendiri dan direktur eksekutif Save Clean Energy, sebuah kelompok nirlaba yang mempromosikan manfaat emisi dari tenaga nuklir.
Dihadapkan dengan kenaikan biaya untuk mengoperasikan dua reaktor pembangkit, utilitas PG&E memutuskan tahun 2016 untuk mengakhiri lisensi mereka tahun 2024 dan 2025.
Baca Juga: Ford Menangguhkan Bahkan Memangkas Produksi di 8 Pabriknya Karena Kekurangan Chip
Mereka berencana akan menutup pembangkit nuklir terakhir di California, negara bagian terpadat di negara Paman Sam itu.