PORTAL LEBAK - Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis 26 Mei 2022.
Kejadian ini terjadi setelah hujan deras selama 3 jam menyebabkan Sungai Deking meluap sekitar pukul 15.00 WIB.
Air mengalir ke daerah pemukiman berdasarkan data BPBD Kabupaten Majene ada enam desa yang terkena dampak banjir.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Cek Kembali Tanggul Jebol yang Sebabkan Banjir Rob di Semarang
Desa terlanda banjir itu, di antaranya Desa Kayu Angin, Desa Mambangan, Desa Lombong, Desa Mekkatta, Desa Maliaya, Desa Malunda di Kecamatan Malunda dan Desa Tammereddo di Kecamatan Tammereddo.
Dilansir PortalLebak.com dari bnpb.go.id, Sedikitnya 513 keluarga terkena dampak kejadian ini.
Selain itu, seperti yang ditunjukkan dalam laporan, 1 unit sekolah, 1 fasilitas umum dan 513 rumah terkena dampak, 6 di antaranya dipindahkan.
Baca Juga: Penahan Air Laut Jebol, Daerah Tanjung Emas Semarang Banjir Rob Lebih dari 1 Meter
Selain banyak barang hanyut, dilaporkan puluhan ternak milik warga juga hanyut terbawa banjir.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di daerah ini. Menurut warga, dua ruas jalan menuju Trans Sulawesi terdampak sehingga mengganggu pergerakan warga.
Sebagai respon cepat, pemerintah setempat segera mengeluarkan status tanggap darurat yang berlaku selama 1 hari sejak 27 Mei hingga 7 Juni 2022.
Baca Juga: Banjir 1 meter Rendam 11 Desa di Malinau Utara Kalimantan Utara
Tindakan ini diambil untuk mempercepat tanggap darurat bagi warga yang terkena dampak.
Dengan situasi saat ini, banjir telah surut dan masyarakat dapat menggunakan jalan Trans Sulawesi.
Koordinasi terus dilakukan antar instansi terkait untuk pengumpulan data, manajemen darurat dan prediksi kemungkinan longsor susulan.
Baca Juga: Rusia Pamer Rudal Jelajah Hipersonik Zirkon, Bisa Jangkau Amerika Serikat
Merujuk pada prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Majene hari ini (27 Mei), diketahui berawan.
Sementara itu, untuk wilayah Sulawesi Barat, peringatan dini hujan sedang hingga lebat, kemungkinan disertai petir dan angin kencang, mulai pagi hingga siang hari di wilayah Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.
Diharapkan warga sungai meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya. Salah satunya dengan mengecek secara berkala peningkatan debit air saat hujan deras berkepanjangan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari bahaya hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.***