Banjir Bandang Landa Jembrana Bali, Satu Warga Hanyut Terseret Arus Deras

19 Oktober 2022, 08:37 WIB
Banjir bandang mengakibatkan warga Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, hanyut pada Senin lalu (17/10/2022). BPBD setempat masih melakukan pencarian korban yang terseret arus tersebut. /Foto: BPBD Kabupaten Jembrana/

117 KK di Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring, terdampak dan 45 unit rumah rusak akibat bajir bandang

PORTAL LEBAK - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jembrana, Bali, mengakibatkan seorang warganya hanyut pada Senin, 17 Oktober 2022.

Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) BPBD Jembrana masih melakukan pencarian korban yang terseret arus banjir bandang itu.

Insiden warga terseret arus, ini terjadi di Banjar Yeh Buah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.

Baca Juga: Detik-detik Rumah Hanyut Diterjang Arus Banjir di Bogor, Video Viral Tersebar

Banjir bandang terjadi usai hujan lebat pada 16-17 Oktober 2022, hingga pukul 18.00 WITA. Cuaca ekstrem ini mengakibatkan rumah rusak dan pengungsian warga.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, dikutip PortalLebak.com dari bnpb.go.id, mengungkapkan banjir terjadi di sejumlah desa di 4 kecamatan.

Banjir melanda Desa Yehembang dan Tegalcangkring di Kecamatan Mendoyo, Desa Dangintukadaya, Air Kuning dan Sangkar Agung di Jembrana, Desa Sumbersari dan Melaya di Melaya, serta Desa Kaliakah dan Lelatang di Negara.

Baca Juga: Banjir Landa Ibu Kota Jakarta 820 Pompa Dikerahkan BPBD DKI, Potensi Hujan Deras Hingga Hari Jumat Ini

Menurut data BPBD Jembrana, 117 KK di Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring, terdampak dan 45 unit rumah rusak dan terus diidentifikasi tingkat kerusakan tempat tinggal itu.

Ketinggian air saat banjir bandang cukup tinggi, di beberapa desa atau kelurahan. Akibatnya BPBD dan unsur terkait mengevakuasi warga dari Biluk Poh dan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung.

Jembatan Terdampak Banjir Bandang

Selain rumah rusak dan warga mengungsi, cuaca ekstrem di Kabupaten Jembrana juga sempat merusak jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan.

Baca Juga: Cryptoverse: Investor Kripto Makin Bingung, Mereka Bertaruh di Daya Pikat Bitcoin yang Makin Pudar

Jembatan itu sempat tidak bisa dilewati yang mengganggu kelancaran transportasi. Meski hingga Selasa 18 Oktober 2022, jembatan itu telah dapat dilewati kendaraan roda dua dan roda empat terbatas, dengan sistem buka tutup.

Pascabencana, BPBD seklagus memantau banyak tumpukan batang kayu dan sampah yang terbawa banjir sehingga mengakibatkan kemacetan, jalur Gilimanuk ke Denpasar.

Pada Rabu 19 Oktober 2022 prakiraan cuaca di wilayah terdampak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca Juga: Umar Kei Bebas Bersyarat dari Penjara, Gelar Syukuran Bersama Beberapa Ormas

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang terjadi pada periode 15-21 Oktober 2022, di Provinsi Bali.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler