Prediksi DGP: 3 Tokoh NU Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo

14 Oktober 2023, 18:28 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Mahfud MD (kiri), Yenny Wahid (tengah) dan KH. Said Aqil Siradj (kanan). /Foto: Portal Lebak/Kolase/

PORTAL LEBAK - Dulur Ganjar Pranowo (DGP) menyatakan kini sudah mengerucut 3 nama Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Mahfud MD, Yenny Wahid dan KH. Said Aqil Siradj, sebagai bakal calon wakil presiden, untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

Ini mengacu penilaian DGP sejak 7 bulan sebelum Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memutuskan dan mengumumkan bahwa Ganjar Pranowo adalah bakal Calon Presiden yang diusung oleh partai banteng, pada tanggal 21 April 2023 lalu.

Penilaian itu, terungkap sejak Konperensi Pers DGP dari Kota ke Kota, mulai tanggal 10 September 2022. Saat itu DGP mengajukan 12 nama yang layak sebagai bakal Cawapres dampingi Ganjar Pranowo.

CBaca Juga: Hasto Kristiyanto: Dalam Waktu Dekat Nama Cawapres Ganjar Pranowo akan Diumumkan

Ahir-akhir ini prediksi DGP sudah mengerucut pada 5 nama tokoh NU, yaitu Mahfud MD, Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, KH. Said Aqil Siradj dan KH. Nasaruddin Umar.

"DGP memprediksi salah satu dari ke-5 nama ini yang paling layak dan akan dipilih oleh Megawati adalah Mahfud MD.Kini sudah mengerucut lagi menjadi 3 nama 5 Tokoh NU diatas, yaitu Mahfud MD, Yenny Wahid dan KH. Said Aqil Siradj," kata Penasehat DPP DGP Sabar Mangadoe, dari keterangan tertulis yang diterima PortalLebak.com, Sabtu 14 Oktober 2023.

Masing-Masing Cawapres Minimal 2 Alasan

Baik Mahfud MD maupun Yenny Wahid atau pun KH. Said Aqil Siradj memiliki minimal 2, alasan mengapa mereka layak dampingi Ganjar Pranowo dan akan dipilih oleh Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Pembahasan Cawapres Prabowo Subianto, PAN: Tunggu Pengumuman Partai Demokrat

"Alasan pertama kenapa Mahfud MD layak jadi Cawapres dampingi Ganjar, yaitu bila Megawati memilih Penegakan dan Reformasi Hukum menjadi agenda prioritas dalam pemerintahan Presiden/Wakil Presiden Ganjar Pranowo/Mahfud MD," ujarnya.

"Sedangkan alasan yang kedua, karena Megawati telah dua kali mengupayakan agar Mahfud MD menjadi Cawapres Dampingi Capres Jokowi 2014 dan Capres Jokowi 2019," tambah Sabar

Namun pada akhirnya gagal karena sengaja dihambat dan dihadang dengan kuat oleh pihak-pihak tertentu dari kalangan NU sendiri. Dalam menuju Pilpres 2024 saat ini, hambatan dan hadangan tidak lagi muncul.

Baca Juga: Pemilu Serentak 2024 Segera Dimulai, Polres Pandeglang Gelar Sistem Pengamanan Kota

Kenapa Yenny Wahid

Alasan pertama karena Yenny Wahid adalah Tokoh Perempuan NU putri Sulung dari KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

"Dengan memilih Yenny Wahid sebagai Cawapres Dampingi Ganjar, maka bukan hanya Nahdliyin tapi juga para pengikut Gus Dur atau dikenal sebagai Gus Dur'ian akan bulat memilih Paslon Ganjar/Yenny Wahid," nilainya.

"Almarhum Gus Dur, menurut Alm. Bang Sabam Sirait tokoh besar PDI dan kemudian PDI Perjuangan menikai bahwa Gus Dur itu bukan hanya Mentor Politik bagi Megawati Soekarnoputri yang terjun ke politik sejak tahun 1986, tapi juga penjaga Megawati dari tekanan Rejim Otoriter ORBA/Soeharto," papar Sabar.

Baca Juga: Jungkook BTS Tak Sengaja Mengekspos Akun TikTok V, Ini Seluk Beluknya

Sedangkan alasan yang kedua, Megawati mengumumkan Ganjar sebagai Capres yang diusung oleh PDIP tampaknya sengaja pada tanggal 21 April 2023, Hari Ibu Kartini hari emansipasi kaum perempuan Indonesia.

Kenapa KH. Said Aqil Siradj

Lagi-lagi DGP mengajukan minimal terdapat dua alasan kenapa akan memilih KH. Said Aqil Siradj, asal Cirebon, Jawa Barat, mantan Ketua Umum PBNU 2 periode, tahun 2011-2016 dan 2016 - 2021.

"Pertama karena suara kaum Nahdliyin akan banyak yang memilih Paslon Ganjar/KH. Said Aqil Siradj, termasuk Nahdiyin di propinsi Jawa Barat dan propinsi Banten," ungkapnya.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Untuk Sementara Pimpinan Koalisi Indonesia Maju KIM Jangan Tinggalkan Kota Jakarta

Seperti kita ketahui Capres Jokowi 2014 dan Jokowi 2019 kalah besar di kedua propinsi ini, yaitu kalah sekitar 20.persen suara. Alasan kedua konsolidasi untuk membangun persatuan dan kebersatuan bangsa akan terjadi jauh lebih cepat.

Dimulai dengan DGP mengajukan 12 nama Cawapres Dampingi Ganjar sejak 7 bulan sebelum Megawati mengumumkan Ganjar sebagai Capres yang diusung oleh PDIP pada tanggal 21 April 2023 lalu, DGP paling mendukung Mahfud MD.

"Tujuannya agar selama era pemerintahan Presiden/Wakil Presiden Ganjar/Mahfud MD tahun 2024-2029 nanti, bidan penegakan hukum dan reformasi hukum menjadi salah satu prioritas program," ujar Sabar.

Baca Juga: Organisasi Mahasiswa PMII Dan Dandim 0602/Serang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-Alun Kota Serang

Demokrasi dan Hukum seperti mata uang dengan dua sisa. kedua sisi ini harus dapat berjalan dengan baik dan seimbang sehingga demokrasi dapat menjadi alat untuk mensejahterakan dan memajukan rakyat, bangsa dan negara secara maksimal.

"Karena kalau hukum tanpa demokrasi akan menjadi otoriter seperti 32 tahun Rejim otoriter ORBA/Soeharto dulu. Tapi kalau demokrasi tanpa hukum akan menjadi anarki, kekacauan," tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler