Untuk kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru, menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik.
Ada juga jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang menjadi terputus.
Baca Juga: HUT Ke-2 Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) Raih Rekor MURI, Dewan Pers Kagum
Tim BPBD Kabupaten Lumajang mengerahkan alat berat wheel loader agar dapat membuka akses jalan Curah Kobokan.
Tim juga menjalankan pendataan lanjutan tentang kerugian materil lainnya akibat erupsi Gunung Semeru
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), memantau Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada.’
Baca Juga: Tiga Polisi Disersi atau Kabur Dari Tugas, Dipecat oleh Pimpinan Polri
Pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara, mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok warga dalam kategori rentan, yakni warga lanjut usia (lansia), ibu hamil, disabilitas dan anak-anak.
Pantauan secara visual, menunjukkan awas panas guguran telah berhenti, karena kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava, Gunung Semeru.
Jajaran BPBD setempat melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) tentang pemutakhiran aktivitas geliat Gunung Semeru.