Selanjutnya Dwikorita memaparkan pengakhiran peringatan dini, berdasarkan standar perhitungan waktu kedatangan tsunami sampai dua jam, setelah peristiwa gempa.
Keputusan juga dibuat setelah pemantauan kenaikan titik muka air laut, di empat titik dipastikan tidak terjadi kenaikan signifikan.
"Berdasarkan observasi dengan metode 'tide gauge' di empat lokasi sekitar gempa yaitu Seira, Adaut, Lirang dan Larat, tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan," ungkapnya.
Baca Juga: Susul Sukabumi, Gempa M4,7 Goncang Kabupaten Pacitan Hari Ini
Atas keterangan BMKG ini terungkap, pusat atau episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° Lintang Selatan (LS) ; 130,23° Bujur Timur (BT).
Lokasi gempa tepat berada di laut, pada jarak 136 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat, Maluku dengan kedalaman 130 km.
Selanjutnya BMKG menyimpulkan gempa tersebut dapat terjadi akibat aktivitas subduksi di Laut Banda, Maluku.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar: Persebaran Dokter Jangan Sampai Menumpuk di Kota
Selain itu, berdasarkan hiposenter gempa tergolong kategori menengah, dengan mekanisme gempa berupa pergerakan naik (thrust fault).***