Dia juga mengaku menyesal dan meminta penyelidikan menyeluruh untuk mengusut tuntas kejadian yang meledak di Wamena, Papua, tersebut.
Selain itu, politikus dari Partai Golkar itu juga mengecam kerusuhan yang diyakininya berawal dari informasi bohong, yakni penculikan anak.
Dia percaya bahwa seorang aktor intelektual berada di balik penyebaran berita bohong tentang penculikan anak, dan membaut kalut suasana di Wamena.
"Setahu kami, pola ini terulang di peristiwa lain di Papua, menyebarkan berita bohong, provokasi dan kemudian kerusuhan," pungkasnya.
Baca Juga: Pirouz Susul Dua Saudaranya, Bayi Cheetah Asia Langka Meninggal di Iran karena Gagal Ginjal
Itu sebabnya Christina merekomendasikan penyederhanaan perangkat keras untuk mengantisipasi tindakan masif dalam kondisi yang ada.
Ia pun sleanjutnya merekomendasikan dan mendorong agar TNI membantu polisi setempat dan memulihkan kondisi keamanan di Papua.
Kerusuhan yang melibatkan ratusan massa baru-baru ini pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.