Untuk menahan lapar, para jemaah haji tak pelak hanya makan satu buah pisang ambon. Porsi nasi untuk makan malam tiba setelah jam 9:21 malam, waktu setempat.
Menurut kepala kloter 16, jemaah haji yang sebenarnya bukan bagian dari kelompok 16 juga berkumpul. Sekitar 17 orang yang sebenarnya bukan anggota kloter ke-16 melakukannya.
Baca Juga: Jasa Marga Persiapkan Arus Kendaraan Tetap Lancar Jelang Libur Idul Adha 1444 H
Alasan mereka masuk ke tenda kloter 16 karena keberangkatan mereka dari pesawat saat di bandara Soekarno Hatta telah dipisahkan antara suami istri.
Pasalnya, beberapa pasangan suami istri harus terbang terpisah karena tidak bisa mendapatkan visa haji di Arab Saudi.
Kekacauan ini mengakibatkan banyak orang jemaah haji yang tidak tercatat atau mematuhi manifes di kloter 16 tidak diberi makan.
Apa yang terjadi pada 465 calon jamaah haji rombongan tersebut sangat ironis, berdasarkan semboyan "ramah lansia". Buktinya mereka tidak mendapatkan layanan yang mereka harapkan mesti telah mengeluarkan uang mereka.
Sebagian besar dari kloter 16 tersebut adalah lansia dan banyak yang memiliki kebutuhan khusus, terpaksa menahan lapar sepanjang hari.
Sangat disayangkan bahwa kejadian ini terjadi tanpa alasan yang jelas dari pihak panitia. Intinya, panitia haji lalai menyiapkan makan siang di tenda Kloter 16 dan tidak dilakukan dengan baik.