Selain itu, dalam 24 jam, seismograf mencatat 57 gempa dengan amplitudo 12–22 mm dan durasi gempa 45–155 detik, kemudian 9 gempa dengan amplitudo 4–13 mm dan durasi gempa 37–62 detik.
“Selain itu, terekam tremor vulkanik dalam dengan amplitudo 17 mm, sementara tidak terlihat asap kawah secara visual. Cuaca mendung hingga hujan, dengan angin ringan hingga kencang di arah utara, timur laut, selatan, barat. dan barat laut, katanya.
Baca Juga: MetLife Stadium Minta Maaf Setelah Menyukai Tweet Benci Mengikuti Konser Sejarah TWICE
Akibat banjir yang berlangsung lama, aliran air di beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru sangat deras sehingga mengakibatkan rusaknya beberapa jembatan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menempatkan Gunung Semeru pada Siaga Level 3 untuk mencegah aktivitas masyarakat di bagian tenggara Besuk Kobokan, 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak beroperasi dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai (sungai sempadan) sepanjang Besuk Kobokan, karena dapat terkena dampak penyebaran awan panas dan aliran lahar, 17 km dari puncak.
Baca Juga: Gerakan Kembali ke Meja Makan, Kepala BKKBN: Eratkan Tali Kekeluargaan dan Cegah Stunting
Kemudian Pemkot tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari Kawah/Puncak Gunung Semeru karena resiko lemparan batu (bohlam).
Waspadai juga kemungkinan terjadi awan panas (APG), aliran lahar dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang meletus di puncak Pegunungan Semeru.
Khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sati, serta kemungkinan intrusi lahar. sungai sebuah sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.***