Minimalisir Hilang Saldo pada Kartu Melalui Penerapan Sistem ABT, Masih Diuji Coba Dishub DKI Jakarta

- 26 September 2023, 16:42 WIB
Menurut Dirut JakLingko dari MRT, LRT, TransJakarta termasuk ojek online dan sebagainya bisa terintegrasi dalam satu pembayaran
Menurut Dirut JakLingko dari MRT, LRT, TransJakarta termasuk ojek online dan sebagainya bisa terintegrasi dalam satu pembayaran /maghfur/ant

PORTAL LEBAK - Pengguna transporatasi umum Jakarta dalam waktu dekat belum bisa merasakan manfaat menggunakan sistem tiket berbasis akun (Account Based Ticketing/ABT) sebagai pendukung alat pembayaran perjalanan.

Alasan Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana menerapkan ABT adalah mencegah dan meminimalkan potensi kehilangan saldo milik penumpang.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan masyarakat sering mengalami kartu hilang, yang berarti saldo di dalamnya juga hilang.

Baca Juga: Istilah 'Ganjar Adalah Ganjar' Viral Menggema di Media Sosial , Ini Maksudnya

"Pengguna biasanya kalau pakai kartu dan kartunya hilang itu saldonya ikut hilang. Nah ini dengan account based ticketing, maka kartunya hilang saldonya tersimpan di aplikasi," kata Syafrin, dikutip PortalLebak.com dari ANTARA, 26 September 2023.

Syafrin menyebut fitur ABT bertujuan untuk mengintegrasikan data di aplikasi Jaklingko dengan kartu tiket transportasi.

Sehingga, jika masyarakat kehilangan kartu miliknya, jumlah saldo tersisa tetap akan tersimpan di aplikasi.

Baca Juga: Kaesang Pangarep resmi Jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI

Dia kemudian menjelaskan, pengguna transportasi umum di Jakarta hanya perlu memasukkan identitas personal di aplikasi ke kartu yang baru.

"Ketika dia mau mengganti kartu, cukup memasukkan kembali id person lagi untuk kartunya. Dan otomatis akan kembali saldonya. Jadi tidak akan ada lagi yang kehilangan kartu dan hilang saldonya," jelas Syafrin.

Saat ini pihak Dishub DKI Jakarta baru menguji coba sistem ABT di lingkungan Dishub DKI sejak bulan lalu dan belum menerapkannya secara massal.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akrab Dengan Pegiat Seni, Mereka Dijamu Makan Malam Bersama Para Nenteri di IKN

Di samping itu Dishub DKI belum melakukan penyesuaian tarif berdasarkan status ekonomi penumpang. Hal ini merupakan langkah awal dalam memulai penerapan sistem ABT. Oleh sebab itu, sistem ABT sepertinya belum akan diterapkan dalam waktu dekat.

Pihaknya akan mengumpulkan data-data profil pengguna transportasi umum di Jakarta terlebih dahulu baru setelah itu bisa diketahui apakah pengguna angkutan umum ini berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi.

"Sekaligus penghitungan public service obligation (PSO) yang lebih efisien, sehingga nanti menjadi lebih tepat sasaran untuk PSO-nya," ujarnya.

Baca Juga: Berkunjung ke Museum Nasional Pasca Kebakaran, Megawati Memberikan Arahan Kerja Sama dengan BRIN

Adapun tujuan lain penerapan tiket berbasis ABT ini agar subsidi tiket yang digelontorkan di tiga mode transportasi publik milik DKI Jakarta lebih tepat sasaran.

Saat ini, tarif perjalanan bersubsidi diberikan kepada seluruh masyarakat yang menggunakan LRT, MRT, dan TransJakarta, baik warga ber-KTP DKI maupun luar DKI.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah