Network
PORTAL LEBAK - Al Muktabar selaku PJ Gubernur Banten mengaku heran ketika melihat tingginya angka pengangguran yang ada di Banten. Di lain sisi, Ia melihat diberbagai sektor, khususnya di kegiatan pembangunan justru mengalami kesulitan dalam mencari tenaga kerja.
“Karena kita bisa melihat saat ini indikator indikator yang umum terjadi, kita mencari tenaga kerja untuk bekerja di berbagai sektor khususnya di kegiatan pembangunan dan seterusnya itu juga tidak gampang mencari tenaga kerja,” ujar Al Muktabar ketika ditanya di Gedung DPRD Banten.
Al Muktabar sendiri coba memecahkan masalah dengan mengadakan job fair dengan tujuan menarik para pelamar kerja, namun tidak banyak yang bisa terakses dan yang mengajukan lamaran juga masih terbatas.
“Nah ini yang sedang kita dalami, dimana ada hubungan antara pencari kerja dan lapangan kerja,” katanya.
Baca Juga: Pemerintah Lebak Ingin Upacara Seba Baduy Dapat Mendatangi 1,5 Juta Wisatawan
Ia kemudian coba merasionalkan antara jumlah pengangguran dengan peminat pelatihan tenaga kerja yang dibuka oleh Pemprov Banten yang menurutnya minim peminat. Itu artinya data mengenai tingginya angka pengangguran menjadi tidak sesuai.
Kemudian Al Muktabar mengatakan jika angka pengangguran lebih linier dengan angka warga yang tidak mampu yang ada di Provinsi Banten.
“Kita juga menganalisis bahwa angka pengangguran di Banten kalau kita kros dengan kemiskinan, kemiskinan kita kan relatif jauh antar tingkat kemiskinan dengan pengangguran, mestinya logika metodologi kalau menganggur orang jadi miskin,” katanya.
Setelah melihat indikator yang tidak sinkron, Ia coba meminta BPS untuk memperjelas data temuan jumlah pengangguran di Provinsi Banten.
