Kisah Atlet Lompat Tinggi Peraih Emas di Olimpiade Tokyo 2020, Tak Hanya Persaingan Tapi Juga Persahabatan

4 Agustus 2021, 12:24 WIB
Peraih medali emas, Gianmarco Tamberi dari Italia dan Mutaz Essa Barshim dari Qatar berpose saat mereka merayakan di podium Olimpiade Tokyo 2020 - cabang olahraga Atletik - Lompat Tinggi Putra - Upacara Medali - Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang - 2 Agustus 2021. /Foto: REUTERS/DYLAN MARTINEZ/

PORTAL LEBAK - Atlet lompat tinggi putra asal Qatar Mutaz Essa Barshim dan Gianmarco Tamberi asal Italia, berbagi medali emas.

Persahabatan atlet lompat tinggi antara Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia berlanjut selama upacara kemenangan lompat tinggi putra Olimpiade pada Senin, sehari setelah pasangan itu memilih untuk berbagi medali emas.

Baik Barshim, (30) dan Tamberi (29) sebagai atlet lompat tinggi melewati galah setinggi 2,37 meter pada Minggu malam.

Baca Juga: Eks Gubernur DKI Soerjadi Soedirdja Wafat, Mahfud MD: Almarhum Sosok yang Lurus!

Tinggi 2,37 meter, merupakan galah lompatan untuk menentukan pemenang, namun mereka membujuk pantia Olimpiade Tokyo untuk membiarkan mereka berbagi kemenangan.

Video dan gambar teman baik yang bergandengan tangan, kemudian bersorak kegirangan dan saling berpelukan, menjadi viral di media sosial.

Baik Barshim dan Tamberi diberi 3 kali kesempatan memperbaiki lompatan mereka, namun tidak ada yang berhasil melewati ketinggian itu.

Baca Juga: Anggota BTS Jalankan Tugas di 'Run BTS' Dengan Cara yang Unik

Sekali lagi kesempatan bagi keduanya namun Tamberi mengalami cedera di pergelangan kaki yang cukup serius.

Sebenarnya, kesempatan besar bagi Barshim meraih emas secara tunggal, karena sudah tidak ada saingannya lagi.

Meski, kemudian Barshim bertanya kepada panitia "Apakah medali emas bisa didapat bersama, jika saya tidak melakukan percobaan terakhir?"

Baca Juga: Teror Wafer Isi Silet di Jember, Pelaku Dibekuk Polisi, Ini Kata Pelaku!

Panitia Olimpiade Tokyo 2020 memeriksa dan menyatakan, bahwa "Bisa dan medali emas dapat dibagi bersama".

Tanpa berpikir panjang, Barshim menyatakan tidak mencoba lompatan setinggi 2,37 meter lagi.

Tamperi pun sangat senang dan berguling-guling meluapkan kegembiraannya, Barshim pun berlari ke tim offisial dan bangga dengan keputusannya.

Baca Juga: Pangdam I Bukit Barisan Dampingi Wakapolri Tinjau Pos PPKM dan Tempat Isolasi di Kota Medan

Setelah naik ke podium bersama, atlet lompat tinggi Barshim dan Tamberi saling menyerahkan medali emas di tengah.

Selanjutnya lebih banyak pelukan dan bertukar tempat untuk menghadap bendera masing-masin ketika setiap lagu kebangsaan mereka dimainkan.

"Dia adalah salah satu teman terbaik saya, tidak hanya di trek, tetapi di luar trek," ujar Barshim yang dikutip PortalLebak.com dari Reuters, Selasa 3 Agustus 2021.

Baca Juga: Berapa Rupiah Harga Sebenarnya Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020?

"Kami bekerja sama. Ini adalah mimpi menjadi kenyataan. Ini semangat sejati, semangat olahragawan, dan kami di sini menyampaikan pesan ini," tambahnya.

Peristiwa berbagi medali emas merupakan kejadian pertama kalinya sejak Olimpiade 1912 diselenggarakan.

Medali emas dibagikan bersama dalam cabang olahraga atletik - baik di pentathlon maupun dasalomba di Olimpiade Stockholm 1912.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler