Ilmu Pengamanan Laga Sepak Bola Dipertajam, Polri Kursus Keamanan Pertandingan Panggil Ahli dari Inggris

16 Januari 2023, 14:55 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau stadion kanjuruhan terkait rekomendasi keamanan stadion /setkab.go.id/

PORTAL LEBAK – Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengikuti kurus sistem pengamanan pertandingan sepak bola yang lebih sistematis dan terstruktur.

Alhasil, aparat Polri mendatangkan tim pengajar dari Coventry University, Inggris, agar memperoleh ilmu atau kursus pelatihan ke personel kepolisian dan pemangku kepentingan sepak bola.

Kursus pengamanan pertandingan sepak bola ini akan diikuti Polri, selama enam hari, dimulai 25 Januari sampai 2 Februari 2023.

Baca Juga: Dugaan Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan Dihapus, Komnas HAM Kritisi Penyelenggara Laga

“Supaya pengamanan sepak bola lebih sistematis dan terstruktur,” ungkap Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dikutip PortalLebak.com dari polri.go.id.

Kursus pengamanan pertandingan sepak bola itu, mengatur terkait bentuk pengamanan, pelaksana pengamanan, mekanisme perizinan, penilaian risiko.

Termasuk pengaturan zona pengamanan, pelibatan personel dan perlengkapan pengamanan, serta cara bertindak setiap personel pengamanan.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal 131 Jiwa dengan Korban Luka di Tragedi Stadion Kanjuruhan Capai 284 Orang

“Dua pengajar ini bersertifikat dan berpengalaman dalam memimpin pengamanan Piala Dunia 2022 di Qatar,” kata Irjen Dedi.

Seperti diketahui, Polri menyelenggarakan kursus pengamanan pertandingan sepak bola, bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Coventry University.

Tujuan yang ingin diraih dalam kursus ini, yakni meraih pemahaman utuh soal kesiapan pelaksanaan pengamanan stadion dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola.

Baca Juga: Wakil Menteri Tenaga Kerja: Saya Apresiasi Penanganan Kecelakaan Kerja di PetroChina Jambi

Pemahaman utuh tersebut meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pengamanan, komando, dan pengendalian.

Selanjutnya, terciptanya kesamaan persepsi cara bertindak dan kewajiban dan larangan bagi personel pengamanan stadion, dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola, sesuai aturan.

Para penyelenggara kegiatan mampu menilai risiko dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola yang tepat sasaran dan jadi acuan penerbitan izin penyelenggaraan kompetisi sepak bola.

Baca Juga: Penjual Tramadol Asal Aceh di Malingping Ini Dibekuk Tim Resnarkoba Polres Lebak

“Peserta kursus terdiri dari 66 orang, mereka yakni personel Polri 56 orang dan personel eksternal dari instansi terkait sejumlah 10 orang, seperti dair Kementerian PUPR, Kemenpora, Kementerian Kesehatan, PSSI, dan PT LIB,” paparnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler