Komite Kode Etik AFC Beri Sanksi kepada Pelaku Tawuran SEA Games 2023, Ditambah Denda 10.000 Dolar untuk FAT

18 Juli 2023, 22:28 WIB
Aksi baku hantam saat Timnas Indonesia melawan Thailand di Final SEA Games 2023/REUTERS /

PORTAL LEBAK - Sebanyak tiga pemain tim nasional Indonesia U-22 dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepak bola Asia (AFC) buntut insiden yang terjadi saat kontra Thailand di babak final SEA Games 2023 Kamboja.

Sebelum kemenangan berhasil direbut timnas Indonesia atas Thailand dengan skor 5-2, pertandingan sempat terhenti akibat keributan di lapangan.

Perkelahian tidak hanya melibatkan antarpemain lawan tetapi juga official kedua tim terlibat adu pukul yang terekam jelas oleh kamera dan disaksikan banyak mata.

Baca Juga: Pemprov Banten Didorong Usulkan BIS ke PSSI Sebagai Venue Piala Dunia U-17 2023

Menindaklanjuti perkelahian yang terekspose itu AFC mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada semua pelaku provokasi keributan.

AFC kemudian melakukan penyelidikan sebelum menetapkan siapa saja yang akan dijatuhi hukuman. Sampai pada 11 Juli 2023, Komite Etik dan Disiplin AFC melakukan rapat di Kuala Lumpur, Malaysia dan memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada beberapa orang.

Seluruh hasil keputusan Komite Etik dan Disiplin AFC di Kuala Lumpur yang dipublikasi di laman resmi AFC menetapkan tiga pemain terkena sanksi. Mereka adalah Titan Agung Bagus, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany Muslihuddin.

Baca Juga: Coach Aji Santoso Desak Erick Thohir Realisasikan Penggunaan VAR Secepatnya

Sanksi yang dijatuhkan kepada ketiganya terbilang cukup berat. Mereka diganjar larangan bermain hingga denda.

Titan Agung dan Komang Teguh dinyatakan melakukan pelanggaran serius yang tertuang dalam Pasal 47 Kode Etik dan Disiplin, sehingga membuat keduanya dilarang bermain 6 laga internasional sesuai pasal 38.2.4 tentang Kode Etik dan Disiplin AFC.

"Diskors selama enam (6) pertandingan, termasuk suspensi otomatis satu pertandingan yang timbul dari pengusiran dalam pertandingan Indonesia vs. Thailand," tulis AFC di laporannya.

Baca Juga: Arema Pinjamkan Tiga Pemain Mudanya ke Deltras FC untuk Tingkatkan Kemampuan

Sementara untuk sanksi denda, AFC mewajibkan Titan Agung dan Komang Teguh membayar denda sebesar 1.000 dolar Amerika Serikat, atau setara Rp15 juta.

"Diperintahkan untuk membayar denda sebesar USD1.000 sesuai dengan Pasal 48.2 Kode Etik dan Disiplin AFC," bunyi Ketentuan poin kedua.

Sementara Taufany Muslihuddin hanya diganjar larangan bermain enam laga oleh AFC tanpa dijatuhi sanksi denda seperti dua rekannya, yakni pertengkaran yang menyalahi aturan Pasal 51 Kedisiplinan dan Kode Etik.

Baca Juga: Thomas Doll Sebut Manajemen Persija Jakarta Lambat Rekrut Pemain Asing pada Bursa Transfer Musim Ini

"Taufany diskors selama enam pertandingan karena melanggar Pasal 51.1 Kode Etik dan Disiplin AFC, yang akan dijalankan sesuai dengan Pasal 38.2.4," jelas laporan tim Kode Etik AFC.

Selain pemain, ada juga tim official yang dijatuhkan sanksi AFC. Mereka adalah Tegar Diokta Andias (sekretaris timnas), Sahari Gultom (pelatih kiper), Ahmad Nizar Caesara Noor (dokter timnas), dan Muhni Toid Sarnad (kit manajer).

Keempat pelatih dan staf timnas Indonesia U-22 tersebut dilarang mendampingi skuad Indonesia berlaga di enam pertandingan internasional. Dengan penambahan sanksi denda kepada Tegar dan Sahari Gultom sebesar 1.000 dolar AS karena sempat dikeluarkan wasit akibat melakukan kekerasan.

Baca Juga: PSG Kecewa Kylian Mbappe Tak Kirim Surat Resmi Terkait Penolakan Memperpanjang Kontrak Satu Tahun Lagi

Tak hanya tim Indonesia, sanksi juga diberikan AFC kepada pemain dan official timnas Thailand dengan hukuman yang hampir sama, yaitu berupa larangan bermain dan denda.

Kedelapan orang dijatuhi larangan bermain dan pendampingan tim di laga internasional. Empat diantaranya diganjar denda sebesar 1.000 dolar AS karena sampai diusir wasit dari lapangan.

Ada tambahan sanksi berupa denda sebesar 10.000 dolar AS, sekitar Rp150 juta, kepada Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT). Namun denda tersebut tidak dijatuhkan AFC kepada PSSI.

Baca Juga: Lucas Hernandez Senang Bisa Pulang Kampung, Mengaku Telah Pulih Total dari Cedera Ligamen dan Siap Bela PSG

Semua orang yang ditetapkan melanggar kode etik dan disiplin mendapatkan peringatan agar tidak melakukan perbuatannya kembali di masa yang akan datang, dengan ancaman hukuman yang lebih berat dari saat ini.

"Para tergugat diberitahu bahwa pelanggaran berulang atas ketentuan ini dapat dikenakan hukuman yang lebih berat," tegas AFC.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: the-afc.com

Tags

Terkini

Terpopuler