KNVB Sebut Jadwal Kompetisi Tidak Terancam Serangan Siber Seperti Liga Premier Inggris Tahun 2020

13 September 2023, 18:52 WIB
Federasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) sebut kompetisi sepak bola Belanda tidak terancam serangan siber dan tetap berjalan tidak seperti Liga Premier Inggris tahun 2020 /KNVB Campus/

PORTAL LEBAK - Federasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) baru-baru ini mengakui bahwa peretas (hacker) telah berhasil membobol sistem keamanan situs resminya sekitar bulan April 2023 lalu. Sejumlah data pribadi pegawai dan orang-orang terkait dengan kegiatan KNVB kemungkinan telah dicuri.

Pusat aktivitas manajerial KNVB berada di kompleks KNVB Campus yang terletak di Kota Zeist, Provinsi Utrecht, Belanda. Memiliki lebih dari 1,2 juta pegawai menjadikannya asosiasi olahraga terbesar yang ada di Negara Kincir Angin.

Diketahui saat ini KNVB menjalankan beberapa kompetisi nasional dan memayungi tim besar untuk berlaga di kompetisi internasional, di antaranya dua liga utama yaitu Eredivisie dan Eerste Divise, liga amatir, Piala KNVB, serta tim nasional Belanda baik putra maupun putri.

Baca Juga: KNVB Akui Jadi Korban Serangan Siber Hingga Berikan Uang Tebusan, Ini Sejumlah Informasi yang Dicuri Hacker

Meski pengumuman ke publik mengenai peretasan sistem informasi KNVB berjarak sangat lama, namun Direktur KNVB Marianne van Leeuwen menyatakan bahwa kompetisi sepak bola di Belanda tidak terpengaruh serangan tersebut.

"Sebelumnya sudah jelas bahwa operasi bisnis utama tidak akan terancam. Jadi sepak bola akan terus berjalan sesuai rencana," kata Van Leeuwen.

Dalam pengungkapan identitas pelaku dan perlindungan sistem informasi ke depannya, pihak federasi juga telah berkoordinasi dengan Otoritas Perlindungan Data Belanda dan sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.

Baca Juga: Jorge Martin Pecahkan Rekor Pole Position di Sirkuit Misano Dalam MotoGP San Marino

Bukan serangan siber pertama dalam sejarah sepak bola Eropa

Apa yang menimpa KNVB jadi kejahatan dunia maya yang kesekian kalinya dalam persepakbolaan Eropa. Ada beberapa serangan siber tingkat tinggi terhadap institusi sepak bola Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2020, Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) merilis laporan beberapa serangan siber di negara tersebut, salah satu di dalam laporan tersebut adalah serangan ransomware terhadap Liga Premier Inggris.

Baca Juga: Prediksi Langkah Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Bisa Atasi Brunei namun Kesulitan pada Babak Kedua

Hacker merusak sistem informasi perusahaan tim anggota Liga Premier, menyabotase kesepakatan transfer pemain, mengacaukan jadwal pertandingan, menunda hingga membatalkan pertandingan dengan melumpuhkan sistem pintu putar penonton.

NCSC mengatakan bahwa alamat direktur pelaksana klub Liga Premier juga diretas selama negosiasi pada bursa transfer musim panas 2020. Beruntung bank turut ambil bagian dalam penanggulangan dampak peretasan yang mencegah klub rugi sekitar 1,2 juta dolar AS.

Cara yang sama juga dialami salah satu petinggi klub anggota Serie A Italia di tahun 2018. Hacker meretas akun emailnya dan berhasil mencuri 1,75 juta dolar. Kejadian itu bisa terungkap oleh Kepolisian Spanyol pada 2022 dan menangkap 11 orang terkait serangan siber tersebut di Barcelona.

Baca Juga: Skuad Indonesia untuk Asian Games 2022 Dihuni Empat Generasi, Indra Sjafri Percaya Diri dengan Kualitas Tim

Machester United pun juga pernah mengalami serangan siber pada tahun 2020, tepatnya menjelang pertandingan pekan kesembilan melawan West Bromwich. Tidak ada kerugian apapun, data suporter aman dan pertandingan berlangsung lancar.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Tags

Terkini

Terpopuler