Situasi ketegangan yang dialami Spanyol mereda, karena tersingkir secara mengejutkan setelah hasil imbang antara Swedia dan Polandia.
Meski demikian, skuad matador melanjutkan laga dan mencatat kemenangan terbesar di turnamen Euro 2020.
Baca Juga: Euro 2020: Analisa Hungaria vs Jerman, Persiapkan Murka Tuhan Dalam Laga Bola
"Ini kami butuhkan, keluar dari blok dan ketika kami bermain seperti itu, kami adalah tim yang sangat kuat," ungkap kapten Spanyol Sergio Busquets.
"Ini merupakan dorongan besar bagi semua orang, untuk para pemain, para penggemar. Saya mengalami waktu yang sangat buruk (Covid-19), 10 hari di rumah tanpa mengetahui apakah saya bisa kembali. Tapi sekarang apa pun yang akan terjadi," pungkasnya.
Cesar Azpilicueta telah mengatakan menjelang pertandingan yang kritis itu, dengan slogan "lakukan atau mati" untuk Spanyol.
Baca Juga: Ini SKB Pedoman Implementasi UU ITE Terbaru Ditandatangani Kapolri, Jaksa Agung dan Menkominfo
Tetapi pelatih Luis Enrique lebih optimis, dia menyamakan timnya dengan sebotol sampanye yang akan segera dibuka.
"Permainan seperti ini dibutuhkan agar memberi penggemar kami sesuatu untuk diteriakkan dan memberi kepercayaan diri kami sendiri," papar Sarabia, yang memulai turnamen pertamanya dan membuat tim lebih terarah.
“Harus berjuang di awal tetapi kami memiliki 20 menit pertama yang hebat, bermain dengan tingkat intensitas yang brutal,” tambahnya, seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters.