PORTAL LEBAK - Angkatan Antariksa Amerika Serikat atau yang dikenal dengan United States Space Force (USSF) merupakan Angkatan Bersenjata AS di bawah Angkatan Udara AS yang berfokus pada operasi militer di ruang angkasa.
Berdasarkan rilis Northrop Grumman, USSF baru-baru ini telah memilih Northrop Grumman untuk mengerjakan proyek terbaru mereka yang dikenal sebagai Deep Space Advanced Radar Capability (DARC).
Proyek pembangunan DARC tersebut diketahui bernilai 341 juta dolar AS (Rp4,9 triliun). Kontrak awal dengan Northrop Grumman dimulai dengan merealisasikan prototipe DARC pertama yang ditargetkan selesai dan dapat digunakan pada September 2025.
DARC adalah proyek sebuah sistem radar untuk melacak posisi setelit aktif yang mengobrit di Orbit Geosinkron dan sampah satelit ataupun objek lain yang mungkin sudah masuk di orbit rendah Bumi.
Program DARC dimulai oleh Angkatan Udara AS sejak tahun 2017, dan program tersebut menghabiskan biaya sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Program DARC 1 mengumpulkan informasi cuaca 24 jam setiap harinya. Kemampuannya kini ditingkatkan untuk mendeteksi, melacak, mengidentifikasi, dan mengklasifikasikan objek yang berkeliaran di luar angkasa dekat atmosfer bumi.
Sistem pengawasan orbit geosinkron sebelumnya hanya dioperasikan pada malam hari dan pekerjaannya tergantung kondisi cuaca.
DARC nantinya akan lebih mumpuni menggunakan radar dan sensor optik yang lebih canggih pada radar yang akan dikembangkan Northrop Grumman.
Ditingkatkan dengan kemampuan pengawasan lingkungan orbit geosinkron 24 jam setiap hari pada berbagai kondisi cuaca.
Baca Juga: Robot Avatar Jadi Perwakilan di Sekolah, Bagi Anak Jerman yang Dirawat karena Sakit Covid-
"Program DARC akan menerjunkan radar berbasis darat yang tangguh, yang secara signifikan meningkatkan kesadaran wilayah ruang angkasa untuk orbit geostasionary (orbit geosinkron)," Pablo Pezzimenti, Wakil Presiden Northrop Grumman.
Sistem radar DARC 1 nantinya akan ditempatkan di kawasan Indo-Pasifik menyusul dua sisanya yang akan disebar di tempat strategis di seluruh dunia. Alat ini jadi salah satu dari tiga situs radar berbasis darat yang digunakan untuk keamanan nasional maupun global.***