Presiden Jokowi: Saya Tegaskan Setop Impor Barang Mentah dari NKRI ke Luar Negeri

12 Oktober 2022, 10:13 WIB
Presiden Jokowi membuka Kongres XII LVRI dan Munas XI PIVERI Tahun 2022, Selasa (11/102022), di Plaza Semanggi, Balai Sarbini, Jakarta. / Foto: Humas Setkab/Rahmat/

PORTAL LEBAK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tegaskan sikap pemerintah secara bertahap untuk setop impor barang mentah, dan juga menggerakkan hilirirasi industri.

Presiden Jokowi mengungkapkan dalam Peresmian Pembukaan Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) Tahun 2022, Selasa 11 Okotber 2022, di Plaza Semanggi, Balai Sarbini, Jakarta.

“Kita ini sudah 77 tahun merdeka, selalu bahan mentah yang kita ekspor. Nikel mentahan kita ekspor, tembaga mentahan kita ekspor, minyak kita ekspor dalam bentuk mentahan," ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Titip Stabilitas Harga Pangan dan Inflasi Kepada Gubernur dan Wagub DIY yang Baru Dilantik

"Tidak diolah, timah kita ekspor, kelapa sawit (CPO) kita ekspor, tapi tidak dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga nilai tambah itu ada di negara lain, pembukaan lapangan kerja juga adanya di negara lain,” tambahnya.

Presiden yakin adanya hilirisasi industri bisa menaikkan nilai tambah suatu komoditas dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di tanah air.

“Secara konsisten akan terus kita lakukan. Setop nikel, tahun depan setop timah, tahun depan setop tembaga, karena nilai tambahnya ada di dalam negeri,” pungkas Presiden Jokowi dilansir PortalLebak.com dari setkab.go.id.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bertemu Megawati di Batutulis, Hasto: Bicara Permasalahan Bangsa dan Negara

Presiden menilai nilai ekspor nikel melonjak sampai Rp360 triliun karena diekspor dalam bentuk setengah jadi dan jadi, bukan bahan mentah.

“Saya berikan contoh nikel. Waktu diekspor dalam bentuk mentahan, kita hanya mendapatkan nilai Rp15 triliun."

"Setelah diekspor dalam bentuk setengah jadi dan barang jadi, nilainya menjadi Rp360 triliun. Dari Rp15 triliun menjadi Rp360 triliun, baru satu barang,” paparnya.

Baca Juga: Roy Suryo Disidang Terkait Meme Stupa Borobudur Mirip Presiden Jokowi, Pada Rabu 12 Oktober 2022

Pemerintah juga dorong penghentian ekspor tembaga hingga pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga di Gresik, Jawa Timur mulai beroperasi.

“Tembaga nanti begitu ini smelter di Gresik selesai, ini juga sama setop, tidak ada lagi yang namanya ekspor tembaga. Semuanya harus dikerjakan jadi barang jadi di negara kita Indonesia,” tegas Presiden.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah di sektor pertambangan, pemerintah juga mengambil alih kepemilikan saham perusahaan asing atas pengelolaan sejumlah industri pertambangan Indonesia.

Baca Juga: Chelsea Puncaki Grup E Liga Champions, Usai Menang Atas AC Milan

Mulai dari PT Freeport Indonesia hingga Blok Rokan, kepala negara menyampaikan saat ini Indonesia sudah memegang mayoritas saham Freeport.

“Untuk yang di Blok Rokan, ini urusan minyak dan gas yang sudah 97 tahun dikuasai oleh Chevron, 97 tahun. Sekarang juga sudah 100 persen dimiliki oleh kita sendiri,” ucap Jokowi.

Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan, Presiden optimistis target Indonesia untuk masuk ke lima besar ekonomi dunia di tahun 2045 akan terwujud.

Baca Juga: Korban Tragedi Kanjurunan Bertambah Jadi 132 Orang, Ini Penyebabnya

“Asal konsistensi ini terus kita jaga. Siapapun nanti pemimpin, presiden negara ini, konsistensi itu harus kita jaga dan terus kita ingatkan. Jangan kembali ke ekspor mentah lagi,” nilainya.

Mendampingi Presiden dalam pembukaan Kongres dan Munas LVRI, yakni Ketua Umum LVRI yang juga Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno.

Kemudian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Unjuk Rasa di Iran Terkait Kematian Mahsa Amini, Tetap Berlangsung Meski Ada Tindakan Keras Dari Aparat

Kongres LVRI kali ini mengusung tema “LVRI yang dilandasi oleh jiwa, semangat, dan nilai juang ’45, LVRI siap mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.

Kongres LVRI ini dihadiri 300 orang peserta yang terdiri dari Pengurus Dewan Pertimbangan Pusat, pengurus daerah dan cabang, badan pendukung dan anak organisasi, pengurus LVRI pusat dan daerah, serta Pemuda Pancamarga.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler