Walhi Perkenalkan Ekonomi Nusantara: Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengelola Lingkungan Berkelanjutan

- 30 April 2024, 06:40 WIB
Direktur Eksekutif Walhi Zenzi Suhadi (kedua dari kiri) Walhi perkenalkan Program Ekonomi Nusantara yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat lokal dengan lingkungan berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Walhi Zenzi Suhadi (kedua dari kiri) Walhi perkenalkan Program Ekonomi Nusantara yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat lokal dengan lingkungan berkelanjutan. /Foto: Portal Lebak/ Dwi Christianto/

 

PORTAL LEBAK - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), bekerja sama dengan Ford Foundation, memberdayakan masyarakat di 28 provinsi di Indonesia melalui ekonomi Nusantara, khususnya model ekonomi berketahanan yang mengutamakan kedaulatan masyarakat lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup atau sumber daya alam.

“Program Ekonomi Nusantara mendukung kegiatan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan memadukan nilai-nilai ekologi, sosial, dan ekonomi secara seimbang,” ujar Direktur Eksekutif Walhi, Zenzi Suhadi, di Jakarta, Senin.

Menurutnya, Walhi menilai perekonomian Indonesia sedang mengembangkan ekosistem baru yang terdiri dari jaringan ekonomi produk-produk produksi masyarakat di wilayahnya, dengan tujuan untuk memulihkan hak-hak masyarakat, status ekosistem, dan perekonomian.

Baca Juga: Wamendes Budi Arie Sambut Baik Gerak Nusantara Bawa Program Gerakan Ekonomi Kerakyatan bagi Desa

Zenzi menjelaskan, pemerintah kini telah memulai restorasi lingkungan, memberikan akses masyarakat melalui pengelolaan lahan yang terus diperbarui.

"Pengelolaan dikembalikan kepada masyarakat sehingga hutan berangsur pulih. Jadi kita bisa melihat kapan masyarakat punya kesempatan untuk mengelola tanahnya, perekonomiannya, lingkungannya, dan pemulihan sosialnya,” paparnya.

Ditegaskannya, saat ini tugas pemerintah adalah menyempurnakan sistem hilirisasi bagi para petani agar dapat memahaminya dan pasar membantu menjual produk perekonomian Indonesia yang mengedepankan perlindungan lingkungan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Penyatuan Tanah dan Air se-Indonesia, di Titik Nol IKN Nusantara

"Jika pasar petani dikelola, mereka bisa langsung mengekspor dan mengelola dengan baik, kami hitung sebelumnya petani memiliki tiga hektar untuk bisa melakukannya dengan baik, tetapi jika mereka bisa langsung memasarkan dan mengelola produksinya dengan baik, berkualitas ekspor, dengan pendapatan setara 3 hektar, mereka cukup mengelola 1 hektar saja”, ujarnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah