Penghargaan ini, juga merupakan kehormatan bagi para pemangku kepentingan di industri hulu migas, khususnya kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Sebagai representasi pemerintah dalam pengelolaan industri hulu migas, apa yang kami sajikan dalam laporan keberlanjutan ini merupakan representasi dari apa yang telah dilakukan KKKS dalam melaksanakan rencana dan strategi ( Renstra) Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0,” ucap Shinta.
Kelestarian lingkungan telah menjadi kegiatan inti dalam industri hulu migas karena merupakan salah satu tujuan rencana strategis IOG 4.0.
Baca Juga: Anies Baswedan janji benahi permasalahan pasar tradisional bila terpilih
Shinta menjelaskan, tujuan yang dicanangkan industri hulu migas bukan sekedar mengupayakan pencapaian produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas (BSFCD) 12 miliar kaki kubik per hari (BOPD) pada tahun 2030.
namun juga untuk mengetahui manfaat industri hulu migas serta multiplier effect yang tercipta dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
SKK Migas terus melaksanakan program Inisiatif Rendah Karbon, mendorong regulasi yang mendukung kegiatan pengurangan karbon, berupaya mencapai nihil pembakaran,
Baca Juga: Babinsa Koramil 0602-12 Ciomas Pantau Kelancaran Penyerahan BLT DD di Desa Sukadana Kabupaten Serang
Termasuk nihil penangkapan dan penyimpanan karbon, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS), penghijauan atau penanaman pohon dan manajemen energi.
“Penghargaan ini bukanlah inti dari apa yang dilakukan SKK Migas dan industri hulu migas, karena apa yang kami sampaikan dalam Laporan Keberlanjutan SKK Migas," pungkasnya.