Badan Pangan Nasional Bapanas Bantu Bulog Secara Fleksibel Membeli Gabah dari Oetani Rp6.000 per kg

- 5 April 2024, 10:03 WIB
Arsip - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.
Arsip - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. /Foto: ANTARA/Aji Cakti/

Arief mengatakan, hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu mengingatkan pada saat panen raya padi agar harga di tingkat petani tidak boleh turun terlalu jauh, sehingga pemerintah hadir untuk memastikan hal tersebut dengan Perum Bulog yang mendapat tugas penyerapan, diproduksi di dalam negeri sebagai cadangan CBP.

Menurut Arief, fleksibilitas diperlukan untuk tetap menjaga harga yang baik dan wajar di tingkat produsen, karena rata-rata harga pasar lebih tinggi dari Harga Pengadaan Pemerintah (HPP) produk pertanian padi-padian dan beras, sebagaimana tertuang dalam Peraturan No. 6 Tahun 2023 Badan Pangan Nasional (Perbadan) Tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Harga Serealia dan Beras Eks Pabrik.

Penetapan peraturan berupa Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah, Lanjut Arief, hal ini diharapkan dapat memberikan jaring pengaman bagi produsen gabah dan beras, sehingga harga tidak terlalu turun pada musim panen saat ini.

Baca Juga: Panglima TNI Tinjau Kesiapan Mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

Terkait prakiraan panen, Arief mengatakan berdasarkan kerangka pengambilan contoh areal (KSA) yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS), potensi luas panen padi pada Maret mendatang bisa mencapai 1,247 juta hektare atau setara dengan 3,83 juta ton beras.

Sedangkan luas panen padi maksimal pada April 2024 diperkirakan mencapai 1,587 juta hektare atau setara dengan 4,90 juta ton beras.
Pada Mei 2024, potensi luas panen padi mencapai 1,172 juta hektar atau setara dengan 3,35 juta ton beras.

Dengan demikian, total produksi beras pada Maret hingga Mei bisa mencapai 12,08 juta ton.

Baca Juga: FIFA Rilis Ranking Terbaru: Indonesia Meroket, Vietnam Malah Terbenam

“Panenannya melimpah dan cukup banyak sehingga harga GKP yang tadinya di atas Rp 8.000/kg kini mulai turun. Kini tantangan kita adalah bagaimana menjaga harga di tingkat petani, karena rekan-rekan petani juga membutuhkan harga pokok produksi ditambah margin yang wajar.
Selain itu, kita juga perlu memantau nilai tukar petani terhadap tanaman pangan setiap bulannya,” pungkas Arief.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah