Festival Film Cannes, Perwakilan Juri Diwarnai Perdebatan Soal Gender

7 Juli 2021, 11:45 WIB
Dewan Juri Festival Film Cannes (dari kiri-kanan): Mylene Farmer, Melanie Laurent, Mati Diop, Jessica Hausner dan Maggie Gyllenhaal saat berpose dalam 74th Cannes Film Festival, di Cannes, Prancis, (06/07/20121). /Foto: REUTERS/JOHANNA GERON/

PORTAL LEBAK - Perempuan akan melebihi jumlah laki-laki dalam dewan juri Festival Film Cannes tahun 2021 ini.

Namun anggota dewan juri, yang juga aktris Prancis Melanie Laurent menjelaskan, bahwa mereka memimpikan saat representasi perempuan tidak perlu lagi diberitakan di industri perfilman.

Festival film terbesar di dunia itu, bersama dengan pertunjukan saingan seperti di Venesia, telah lama dikritik berbagai kalangan.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Kader Pemuda Mandiri Membangun Desa di Lebak Bagikan Masker

Kritik tentang rendahnya jumlah sutradara perempuan yang mencalonkan diri untuk masuk ke penghargaan tertinggi atau dalam posisi berpengaruh di bidang perfilman level dunia.

Dalam acara ekstravaganza Cannes, yang dimulai pada hari Selasa 6 Juli 2021, dengan pemutaran perdana musikal Leos Carax "Annette".

Sutradara asal Amerika Serikat Spike Lee akan memimpin juri, untuk memilih pemenang penghargaan tertinggi - Palme D'Or teratas. Spike Lee merupakan orang kulit hitam pertama yang melakukannya.

Baca Juga: Viral di Medsos Video Ojol VS Matel Bentrok di Sawah Besar Jakarta, Ini Sebabnya!

Lima perempuan akan menjadi panel dari sembilan juri yang kuat, yakni; Laurent, aktris AS Maggie Gyllenhaal, sutradara film Jessica Hausner, Mati Diop dan penyanyi Mylene Farmer.

"Mimpi saya adalah agar ini menjadi festival pertama dan terakhir di mana ada perdebatan tentang gender," harap Laurent pada keterangan pers di French Riviera, yang diapit oleh anggota juri yang mengenakan masker, di tengah kontrol ketat Covid-19.

Diop, yang debut filmnya "Atlantics" memenangkan penghargaan tertinggi di Cannes pada 2019, dia juga berharap dunia perfilman suatu hari akan bebas dari perbedaan gender.

Baca Juga: Hari ke-4 Operasi Skala Besar PPKM Darurat, Polda Banten Temukan 43 Pelanggaran

"Saya tidak tahu apakah dalam hidup kita, kita akan sampai ke tahap ketika kita tidak lagi harus menempatkan 'perempuan' sebagai 'sutradara'," ujar Diop.

Saat ini hanya ada empat film yang disutradarai oleh perempuan yang dipilih, di antara 24 yang bersaing untuk Palme d'Or tahun ini.

Meskipun jumlah sutradara perempuan yang hadir dalam acara dan kompetisi paralel lainnya telah meningkat, kata penyelenggara Film Cannes.

Baca Juga: 96 Kabupaten-Kota Zona Merah, Wiku Adisasmito Minta Pemda Luar Jawa-Bali Ambil Langkah Efektif

"Ini mencerminkan bahwa masyarakat kita sekarang siap untuk perubahan tertentu yang seharusnya terjadi sebelumnya," papar sutradara Austria Hausner, yang film fiturnya "Little Joe" dipilih untuk bersaing memperebutkan Palme d'Or pada 2019.

Sedangkan Gyllenhaal, dikenal karena perannya dalam "Sherrybaby" dan "Crazy Heart", mengatakan tatapan perempuan sangat penting dalam film dan bentuk seni lainnya.

"(Ada) otot ekstra kecil yang harus Anda latih untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang perempuan dapat hubungkan," pungkas Gyllenhaal, tentang film dengan pemeran utama laki-laki atau karakter perempuan yang diekspresikan oleh sutradara pria.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler