Alasan lain mengenai keputusannya hanya memproduseri film Just Mom disebut Hanung agar cineas muda itu tidak perlu berhadapan dengan para investor.
"Kadang-kadang kan investor, produser tahunya kan 'ayo bikin film laku. Film laku itu kan dari novel' segala macam. Nah saya nggak mau begitu. Urusan politik film serahin ke saya gitu," jelasnya.
Baca Juga: Segera Tayang di Netflix Drama Korea ‘Forecasting Love and Weather', Berikut Sinopsisnya
Posisi sutradara menurut Hanung tetaplah yang paling menyenangkan karena selalu bermain dengan imajinasi dan berkutat dengan skenario.
"Cuma kalau disuruh milih, mending jadi sutradara saja deh. Urusannya kan sama skenario, sama dunia imajinasi. Nggak ada urusan tuh sama studio satu, studio dua, tiga, empat," ujarnya.
Meski dibeberkan jabatan ternyaman dirinya dalam proses produksi film, Hanung konsisten dengan tujuannya yang ingin mengangkat industri film di Indonesia.
"Industri film harus diselamatkan. Oleh siapa? Ya oleh orang-orang seperti kita. Film Indonesia harus kembali ditonton oleh orang Indonesia. Itu yang sebetulnya ingin saya haturkan di sini," tutup Hanung.***