Baca Juga: Covid-19 Mereda, Festival Musik Cadas Mulai Menggeliat
Kecuali bahwa "Kelompok Pengamen Trotoar" kemudian menjadi tempat di mana ia mendapatkan nama belakangnya yang terkenal "Kempot".
Meskipun tidak punya uang, dia menulis dan membawakan beberapa lagunya yang paling terkenal, termasuk "We Cen Yu", "Cider", "Moblong-Moblong" dan "Podo Pintere".
Setelah seharian sibuk, Didi sering bangun kesiangan untuk merekam lagu-lagunya di kaset kosong.
Baca Juga: Anggota DPR Puji Menteri Keuangan yang Gerak Cepat Mencopot Jabatan Rafael Alun Trisambodo
Meski sebagian besar kaset yang dia kirim ke studio rekaman tidak berhasil, Didi tidak pernah menyerah pada mimpinya.
Pada tahun 1989 Didi Kempot akhirnya mendapatkan terobosan besar dan menandatangani kontrak dengan label rekaman. Single hit pertama Cidro menjadi sangat populer di Belanda dan Suriname, dua negara dengan diaspora Jawa yang besar.
Hal ini pula yang membuka jalan bagi musik campursari untuk menembus pasar mainstream.
Baca Juga: Polandia Kirimkan Tank ke Ukraina, Pemerintah Umumkan Saat Ulang Tahun Pertama Invasi Rusia
Ketika Didi Kempot melakukan perjalanan ke Belanda untuk tampil pada tahun 1993, dia tersentuh saat mengetahui bahwa para penggemar mengingat lirik lagu-lagunya.