Situasi 'Tsunami' inveksi Virus Korona di India, Banyak Rumah sakit menolak pasien Covid-19

25 April 2021, 10:41 WIB
Keluarga pasien menunggu proses kremasi keluarganya yang meninggal akibat Covid-19, di sebuah lapangan krematorium, di New Delhi, India, (23/04/2021). /Foto: REUTERS/DANISH SIDDIQUI/

PORTAL LEBAK - Banyak manajemen rumah sakit yang kewalahan di India, meminta pasokan oksigen pada hari Sabtu 24 April 2021. Pasalnya, infeksi virus korona di negara itu terus melonjak lagi dalam semalam.

Sehingga istilah situasi 'tsunami' penyakit Covid-19 menyeruak di ruang publik India. Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan rekor dunia baru untuk kasus positif Covid-19, dalam tiga hari berturut-turut.

Manajemen Max Healthcare, yang menjalankan jaringan rumah sakit di India utara, men-tweet bahwa cadangan oksigen mereka, tersisa kurang dari dua jam.

Baca Juga: [Update] KRI Nanggala 402, Semboyan 'Wira Ananta Rudira' Viral di Sosial Media

Hal serupa dialami Fortis Healthcare, jaringan rumah sakit besar lainnya di India, yang mengungkapkan pihaknya menangguhkan penerimaan baru pasien Covid-19 di kota Delhi.

"Kami menjalankan cadangan (oksigen-Red), menunggu persediaan sejak pagi," ujar juru bicara Fortis kepada Reuters seperti dikutip PortalLebak.com, Minggu 25 April 2021.

India berada dalam cengkeraman gelombang kedua pandemi Covid-19. Data otoritas kesehatan mencatat, tingkat mortalitas mencapai satu kematian karena Covid-19 hanya dalam waktu kurang dari setiap empat menit, di Delhi.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Peluk Ariel NOAH, Buktikan Apa di Lirik Lagu Aku Mencari Cinta?

Saat ini, sistem kesehatan di ibu kota India tersebut kekurangan dana. Meski, pemerintah India telah mengerahkan pesawat dan kereta militer agar dapat memasok oksigen ke Delhi, dari pelosok negeri dan luar negeri, termasuk Singapura.

Jumlah kasus Covid-19 di India yang berpenduduk sekitar 1,3 miliar meningkat dalam semalam. Kementerian kesehatan India mengungkapkan sebanyak 346.786 pasien Covi-19 baru tercatat, dengan total 16,6 juta kasus, yang mengakibatkan sebanyak 189.544 berakhir pada kematian.

Kematian Covid-19 naik 2.624 selama 24 jam terakhir, tingkat harian tertinggi di India sejauh ini. Krematorium di seluruh Delhi menyatakan telah penuh dan meminta keluarga yang berduka untuk menunggu.

Baca Juga: Longsor Gletser dan Salju di India, 8 Tewas Ratusan Lainnya Diselamatkan Tim SAR

Rumah sakit di Delhi telah pergi ke pengadilan tinggi kota minggu ini untuk meminta pemerintah negara bagian dan federal membuat pengaturan darurat untuk pasokan medis, terutama oksigen.

"Ini tsunami. Bagaimana kita mencoba membangun kapasitas?" pengadilan tinggi Delhi meminta pemerintah negara bagian dan federal untuk menanggapi permohonan ini.

Televisi menunjukkan keluarga yang merawat orang sakit di koridor dan jalan rumah sakit sambil menunggu perhatian medis.

Baca Juga: Warga Lebak Dibuatkan Kaki Palsu oleh Dinas Sosial Kabupaten Lebak

Pengadilan meminta pemerintah untuk memastikan pasokan, serta membuat pengaturan keamanan untuk pusat kesehatan di tengah keputusasaan masyarakat.

"Kami tahu bagaimana orang bereaksi, jangan sampai ada hukum dan situasi ketidaktertiban," kata pengadilan dalam arahannya kepada pihak berwenang.

India melampaui rekor Amerika Serikat dengan angka 297.430 infeksi dalam satu hari, angkat tertinggi di mana pun di dunia pada hari Kamis 22 April 2021, menjadikannya episentrum global pandemi, meski di banyak negara lain, angkanya mulai menurun.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler