Setelah Dua Tahun Pembatasan Penerbangan, Australia Kembali Buka Akses

7 Februari 2022, 22:45 WIB
Sebuah pesawat Singapore Airlines yang tiba dari Singapura mendarat di terminal internasional di Bandara Sydney, ketika negara-negara bereaksi terhadap varian baru coronavirus Omicron di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Sydney, Australia, 30 November 2021. /Foto: REUTERS/LOREN ELLIOTT/

PORTAL LEBAK - Pemerintah Australia menyatakan pada hari Senin, 7 Februari 2022, akan membuka kembali perbatasan bagi para pelancong telah divaksinasi bulan ini.

Keputusan pemerintah Australia ini, mengakhiri dua tahun kesengsaraan bagi sektor pariwisata.

Pemerintah Australia juga ingin menghidupkan kembali migrasi dan menyuntikkan miliaran dolar, ke dalam negara ekonomi No. 13 dunia itu.

Baca Juga: Rafael Nadal ke Semifinal Australia Terbuka 2022, Denis Shapovalov Terus Mengoceh pada Wasit Selama Permainan

Langkah pembukaan penerbangan, secara efektif membutuhkan waktu untuk menyiapkan komponen utama bagi satgas di Australia terkait pandemi Covid-19.

Tim itu mengaikan keputusan pembukaan penerbangan, dengan tingkat kematian dan infeksi Covid-19 yang relatif rendah.

Strategi inti lainnya, penguncian stop-start, serta penangguhan penerbangan selama bulan Desember 2021.

Baca Juga: Petenis Novak Djokovic 'Sangat Kecewa' Dengan Pembatalan Visa oleh Pemerintah Australia

Negara bedua itu telah mengambil langkah-langkah dalam beberapa bulan terakhir untuk melonggarkan kontrol perbatasan.

Australia mengizinkan migran terampil dan pengaturan perjalanan bebas karantina - menggunakan pola "gelembung perjalanan" - dengan negara-negara tertentu seperti Selandia Baru.

Tetapi pembukaan kembali penerbangan, yang mulai berlaku pada 21 Februari, merupakan pertama kalinya sejak Maret 2020.

Baca Juga: Ikatan Cinta 7 Februari 2022: Reyna Kecelakaan Disembunyikan Al Dari Andin, Nino Kena Karma Dicerai Elsa

Bahwa orang dapat melakukan perjalanan ke Australia dari mana saja di dunia, selama mereka telah divaksinasi.

"Jika Anda divaksinasi ganda, kami berharap dapat menyambut Anda kembali ke Australia," kata Perdana Menteri Scott Morrison pada konferensi pers di Canberra.

Industri pariwisata, yang mengandalkan pasar domestik otomatis sangat terpengaruh oleh pembatasan pergerakan.

Baca Juga: Samsung Gunakan Material 'Jaring Hantu' untuk Ponsel Flagship Galaxy S22, Pre Order 9 Februari 2022

Masyarakat Australia menyambut baik keputusan yang muncul tiga bulan, sebelum Morrison menghadapi pemilihan umum.

"Selama dua tahun sejak perbatasan ditutup, industri ini (pariwisata) telah lesu," ujar Direktur Pelaksana Dewan Ekspor Pariwisata Australia, Peter Shelley.

"Sekarang kita dapat mengubah upaya kolektif kita untuk membangun kembali industri yang rusak," tambahnya, seperti dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: Konten Terbaru Viu di Bulan Februari 2022 Ada Serial Drama Korea Terhits Berjudul Kill Heel

CEO Forum Pariwisata dan Transportasi Australia, Margy Osmond mengatakan industri "senang" dengan pembukaan kembali, tetapi akan membutuhkan koordinasi untuk memastikan Australia kompetitif sebagai tujuan pariwisata.

"Ini tidak sesederhana hanya menyalakan keran dan kami melihat sejumlah turis internasional kembali ke tempat mereka sebelum Covid," katanya kepada wartawan.

Kerugian pariwisata internasional dan domestik sejak awal pandemi mencapai A$101,7 miliar ($72 miliar), menurut badan pemerintah Tourism Research Australia.

Baca Juga: BIGBANG dan Raper T.O.P Tinggalkan YG Entertainment, Grup KPop itu Lantas Umumkan Comeback

Pengeluaran perjalanan internasional di Australia turun dari A$44,6 miliar pada tahun keuangan 2018-19 menjadi A$1,3 miliar pada 2020-21, kata TRA.

Saham-saham terkait pariwisata melonjak karena investor menyambut prospek kembalinya pertumbuhan laba.

Saham maskapai penerbangan utama negara itu Qantas Airways Ltd melonjak 5 persen sementara saham agen perjalanan Flight Center Travel Group Ltd melonjak 8 persen.

Baca Juga: Terungkap Bisikan Gala Sky Ardiansyah, Di Pusara Makam Ayah Bibi dan Ibunya Vanessa Angel

CEO Qantas Alan Joyce mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan sedang melihat jadwal penerbangan untuk menentukan cara memulai kembali penerbangan dari lebih banyak lokasi internasional segera.

Seperti di tempat lain di dunia, kasus Covid Australia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena varian Omicron yang menurut para ahli medis mungkin lebih mudah menular tetapi kurang ganas daripada jenis sebelumnya.

Tetapi dengan lebih dari sembilan dari 10 warga Australia berusia di atas 16 tahun yang divaksinasi penuh, kasus-kasus baru dan rawat inap tampaknya melambat, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Terungkap Bisikan Gala Sky Ardiansyah, Di Pusara Makam Ayah Bibi dan Ibunya Vanessa Angel

Negara itu melaporkan lebih dari 23.000 infeksi baru pada hari Senin, terendah untuk 2022 dan jauh dari puncak 150.000 sekitar sebulan yang lalu.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler