Seperti Adegan dari KDrama 'Parasite': Banjir Seoul Tunjukkan Kesenjangan Sosial di Korea Selatan

11 Agustus 2022, 09:00 WIB
Tentara Korsel membersihkan puing-puing jalan yang terendam hujan deras di Seoul, Korsel, 10 Agustus 2022. /Foto: REUTERS/YONHAP NEWS AGENCY/

PORTAL LEBAK - Banjir di Kota Seoul, Korea Selatan sebabkan kerugian moneter di bagian ibukota yang lebih kaya, seperti lingkungan Gangnam yang mewah.

Tapi di tempat-tempat seperti Sillim, banjir telah memusnahkan harapan kecil yang telah dipegang teguh oleh orang-orang yang putus asa, seperti Ha, agar dapat terus hidup.

"Saya tidak punya uang, tidak ada apa-apa. Tapi saya datang ke sini tinggal di ruang bawah tanah, karena itu satu-satunya pilihan harus tinggal bersama putri saya," ujar Ha kepada Reuters yang dikutip PortalLebak.com.

Baca Juga: Kota Seoul Dilanda Banjir Bandang, Netizen Korea Berbagi POV yang Luar Biasa

"Tapi aku putus asa sekarang. Semuanya hilang, tidak ada bantuan dan aku bahkan tidak punya sendok untuk makan," tambahnya.

Menggunakan mangkuk plastik, Ha In-sik mengeluarkan air dari apartemennya di distrik perumahan berpenghasilan rendah, di Sillim, Barat daya, Seoul pada hari Rabu.

Adegan itu memiliki kesamaan yang tidak nyaman dengan flat semi-basement yang terendam air limbah yang digambarkan dalam film Korea Selatan pemenang Oscar 2020 "Parasite".

Baca Juga: Daftar Idola KPop Yang Saling Bersahabat di Seoul Jazz Festival 2022, Berikut Daftar Media Sosial Mereka

Film tersebut menggambarkan kisah soal kesenjangan sosial yang berkembang di Korea Selatan, negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia.

Ha tidak sendirian dalam kesengsaraannya. Penduduk lain Kota Seol, di Sillim, mengais barang di sisa-sisa air banjir, melihat apa barang yang masih bisa digunakan.

Pada hari Senin, tiga anggota keluarga yang tinggal di lingkungan itu, termasuk seorang wanita cacat, tenggelam di apartemen mereka yang lebih rendah.

Baca Juga: Kadiv Humas Polri: Ada Penyesatan Informasi di Awal Kasus Brigadir J, Kami Sampaikan Sesuai Informasi Penyidik

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, selanjutnya mengunjungi kawasan Sillim sehari kemudian pascaperistiwa banjir.

Pada hari Rabu, 10 Agustus, Yoon meminta maaf atas tragedi tersebut dan menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan perumahan untuk melindungi orang tua, orang miskin atau cacat dan keluarga, seperti Ha, yang rumahnya paling rentan terhadap banjir.

Sedikitnya 10 orang tewas akibat hujan deras yang melanda bagian utara Korea Selatan, sejak Senin, memutus aliran listrik, menyebabkan tanah longsor dan membanjiri jalan serta kereta bawah tanah.

Baca Juga: Winter Aespa Makin Cantik, Dia Pamerkan Proporsi Tubuhnya yang Bak Boneka

Banjir minggu ini membawa hujan terberat dalam 115 tahun di Seoul, menurut Administrasi Meteorologi Korea.

Enam orang dinyatakan masih hilang, 570 kehilangan rumah untuk sementara, sedangkan 1.400 telah dievakuasi, sebagian besar di Kota Seoul, kata Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat.

Saat awan hujan bergerak ke selatan pada hari Rabu, upaya pemulihan mulai dilakukan, setidaknya di distrik-distrik yang lebih makmur.

Baca Juga: Real Madrid Bekuk Eintracht Frankfurt 2-0, Bukukan Rekor Kemenangan Kelima di Piala Super UEFA

Sementara sebagian besar Sillim tetap banjir, dan penduduk menyamakan kondisinya dengan "lumpur", padahal di Gangnam sebagian besar jalan telah dibersihkan dan lalu lintas kembali normal.

Ha mengatakan akan memakan waktu sekitar 10 hari untuk mengembalikan apartemennya ke titik di mana dia akan pindah kembali.

Dia mengatakan satu-satunya bantuan yang ditawarkan pemerintah adalah untuk tempat penampungan sementara di gimnasium, yang dia tolak.

Baca Juga: Allan Saint Maximin Berikan Koleksi G-Shock Spesial Kepada Suporter The Magpies

Seorang pejabat di kantor distrik Gwanak, yang meliputi Sillim, mengatakan bahwa upaya pemulihan bisa lebih lambat di sana.

Karena konsentrasi apartemen kecil dan rumah-rumah yang berjajar di jalan-jalan sempit, tidak seperti Gangnam, yang memiliki jalan raya lebar dan gedung perkantoran.

Pejabat itu mengatakan jumlah tentara yang terlibat dalam pemulihan akan ditingkatkan dari 210 menjadi 500 pada Kamis.

Baca Juga: Coinbase Merugi Akibat Gejolak Pasar Crypto Imbas Turbulensi Voume Perdagangan

"Kami melakukan upaya habis-habisan untuk membantu warga, membawa semua orang dari kantor, pasukan, dan sukarelawan kami," kata pejabat itu.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler